Konflik Suriah
Warga Kristen Damaskus Khawatir Rayakan Natal Pasca-Kudeta, HTS Belum Jelas Sikapnya
Di kawasan Kristen di ibu kota Suriah, yang dikenal sebagai "Damaskus Lama", berbagai persiapan untuk perayaan Natal dan Tahun Baru mulai terlihat.
Ia menyebutkan tidak ada gangguan di sekitar toko yang menjual alkohol dan tempat-tempat yang menyediakan minuman beralkohol.
Penjualan alkohol terus berlangsung di beberapa toko, restoran, dan kafe di pusat kota Damaskus.
Meskipun demikian, meski di kawasan Kristen belum ada larangan dari HTS, keluhan tetap muncul terkait ancaman terhadap bisnis dan gaya hidup kelompok minoritas, termasuk umat Kristen.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi apakah tindakan-tindakan tersebut memang berasal dari HTS atau kelompok lain yang terkait.
Jumlah Pasukan AS di Suriah Dilipatgandakan
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) melipatgandakan jumlah pasukannya di Suriah untuk menghadapi kelompok ISIS sebelum pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan, kata Pentagon pada Kamis (19/12).
Dikutip dari Al Jazeera, AS sebelumnya mengungkapkan bahwa 900 tentara berada di Suriah.
Namun, Mayjen Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengumumkan bahwa sebanyak 2.000 tentara telah berada di sana selama beberapa waktu terakhir.
“Pasukan-pasukan itu selama ini fokus pada misi mengalahkan ISIS."
"Pasukan inti, yang jumlahnya sekitar 900, akan dikerahkan untuk jangka panjang, yaitu antara 9 hingga 12 bulan, menurut pemahaman saya."
"Sementara itu, pasukan sementara akan dirotasi setiap 30 hingga 90 hari.”
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.