Konflik Suriah
Irak Kirim Pulang 1.905 Tentara Suriah yang Kabur Saat Rezim Assad Tumbang, Senjatanya Ditahan
Irak memulangkan ribuan personel tentara Suriah yang kabur ke negaranya saat rezim Bashar al-Assad tumbang, tapi menahan senjatanya. Mau diapakan?
Sementara itu, Kantor Berita Irak atau INA pekan lalu melaporkan setidaknya ada 2.000 tentara eks rezim itu yang menyeberang ke Irak karena milisi pemberontak mendapat kemajuan di Suriah.
Shaam yang dikenal sebagai media oposisi di Suriah menyindir para tentara itu.
“Anggota pasukan Assad memperoleh pengalaman tinggal di perkemahan setelah mereka menjadi penyebab langsung munculnya ratusan ribu pengungsi yang tinggal di tenda-tenda di tengah sulitnya kondisi kemanusiaan, ditambah dengan berlanjutnya kelangkaan sebagian besar kebutuhan hidup, seperti listrik, air, sanitasi, dan penghangan saat musim dingin atau pendingin saat musim panas,” kata Shaam.
Media-media Arab menyampaikan informasi yang mengindikasikan keberadaan Ali Mamlouk, mantan Direktur Kemanan Nasional Suriah, di Pegunungan Qandil di Irak utara, dekat dengan perbatasan Iran.
Irak Tak akan Beri Suaka
Baca juga: Bongkar Hubungan Assad dengan Israel, Wiam Wahhab: Netanyahu Satu-satunya Pemenang Perang Suriah
Beberapa hari lalu para pejabat Irak telah berujar bahwa negaranya tidak punya keinginan untuk memberikan suaka kepada ribuan eks tentara Suriah yang kabur ke Irak,
The New Arab menyebut ada sekitar 3.000 eks tentara Suriah yang kini berada di Provinsi Anbar.
Narasumber dari Irak mengatakan para tentara yang kabur itu tak akan diizinkan untuk tetap tinggal di Iran sebagai pengungsi.
“Mereka akan tetap tinggal di Irak pada periode mendatang hingga situasi mereka ditentukan dan kepulangan mereka secara aman bisa terjamin,” kata salah satu narasumber.
“Irak berkomitmen memastikan kesejahteraan mereka sembari mereka tetap berada di wilayah Irak dan segera setelah mereka dibawa kembali melewati perbatasan.”
Pada hari Sabtu kemarin Irak mengaku telah menerima ratusan tentara Suriah yang kabur karena pertempuran melawan milisi pemberontak makin sengit.
Para tentara itu awalnya berencana pulang ke Damaskus melalui jalur udara. Akan tetapi, rezim Assad yang tumbang dengan cepat sekali telah memaksa pemerintah untuk menunda rencana pemulangan tentara.
Wakil Kepala Kemanan dan Pertahanan di parlemen Irak, Sagvan Sindi, mengatakan pemerintah kini membahas cara terbaik untuk menangani para tentara itu.
“Persoalan ini terkait dengan cara bagaiman pemerintah Irak menangani para tentara Suriah,” ujar Sindi.
Sementara itu, Wali Kota Al-Qa’im, Turki Mohammed, mengatakan pihak berwenang memfasilitasi para tentara setelah mereka melucuti senjata sendiri di perbatasan.
“Irak menerima hampir 3.000 eks tentara Suriah, termasuk perwira, selama beberapa hari belakangan,” kata Mohammed.
Baca juga: 3.000 Tentara Rezim Assad Kalang Kabut Cari Perlindungan usai Irak Tolak Beri Suaka
Konflik Suriah
Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
---|
Israel Meriang, Turki akan Beli 40 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Jerman |
---|
Tiga Percobaan Pembunuhan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa dalam 7 Bulan, Upaya Terakhir Paling Nekat |
---|
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.