Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengejutkan, Jaringan Mata-mata Rusia di Negara NATO akan Ledakkan Rudal Patriot AS di Jerman

Kelompok itu menargetkan pangkalan udara Amerika di Jerman di mana tentara Ukraina dilatih untuk mengoperasikan sistem pertahanan Rudal Patriot

BM/Tangkap Layar
SIstem pertahanan udara Rudal Patriot buatan AS dikerahkan ke Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia. Pelatihan bagi personel Ukraina untuk mengoperasikan sistem pertahanan udara itu dilakukan di pangkalan udara AS di Jerman. 

Sistem pertahanan udara Patriot, yang secara resmi dikenal sebagai Patriot MIM-104, adalah salah satu platform pertahanan anti-pesawat dan rudal yang paling canggih dan serbaguna di dunia.

Dikembangkan oleh Raytheon, telah menjadi landasan pertahanan udara modern bagi banyak sekutu NATO dan mitra Amerika Serikat (AS) secara global.

Awalnya dikandung selama Perang Dingin, sistem telah berkembang menjadi platform multi-peran yang mampu mencegat pesawat, rudal balistik, dan drone, beradaptasi dengan dinamika peperangan yang selalu berubah.

Pada intinya, sistem Patriot terdiri dari beberapa komponen kunci, masing-masing berkontribusi pada kemampuan pertahanan berlapisnya. Radar AN/MPQ-65 adalah mata sistem, radar array fase yang kuat yang mampu melacak beberapa target sekaligus, bahkan pada jarak jauh.

Radar ini tidak hanya mendeteksi ancaman — ia memandu pencegat dengan presisi yang tepat, memastikan tingkat keberhasilan yang tinggi terhadap ancaman yang masuk. Ini beroperasi bersama dengan Stasiun Kontrol Keterlibatan [ECS], otak operasi, yang memproses data radar dan memberikan solusi penembakan untuk efisiensi maksimum.

Daya tembak sistem terletak pada rudal pencegatnya, dan jajaran Patriot memiliki dua jenis utama.

Rudal PAC-2 yang lebih tua, yang awalnya dirancang untuk intersepsi pesawat, dilengkapi dengan hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi dan bergantung pada ledakan kedekatan untuk menghancurkan target mereka.

Namun, rudal PAC-3 yang lebih maju menandai lompatan signifikan ke depan. Pencegat yang lebih kecil dan lebih bermanuver ini menggunakan mekanisme hit-to-kill, langsung bertabrakan dengan rudal balistik yang masuk untuk efektivitas maksimum.

Varian PAC-3 MSE [Missile Segment Enhancement] mengambil kemampuan ini lebih jauh, menawarkan jangkauan yang diperluas dan peningkatan kelincahan untuk melawan ancaman yang lebih canggih.

Mendukung komponen-komponen ini adalah unit peluncur rudal, platform yang sangat mobile yang dapat dengan cepat digunakan untuk melawan ancaman yang muncul.

Setiap peluncur dapat membawa hingga 16 rudal PAC-3 atau PAC-2 yang lebih sedikit, tergantung pada persyaratan misi. Sistem ini dirancang untuk reloading cepat, memastikan bahwa itu tetap beroperasi bahkan selama keterlibatan berkelanjutan.

Mobilitas dan interoperabilitas sangat penting untuk efektivitas sistem Patriot. Komponen-komponennya dipasang pada kendaraan terjal, memungkinkan operator untuk memposisikan ulang aset dengan cepat dalam menanggapi kondisi medan perang yang berkembang.

Kemampuan ini sangat penting untuk melawan ancaman seperti rudal balistik, yang sering menargetkan instalasi pertahanan stasioner.

Selain itu, baterai Patriot dirancang untuk berintegrasi secara mulus dengan sistem pertahanan udara lainnya, termasuk THAAD [Terminal High Altitude Area Defense], memberikan pendekatan berlapis untuk pertahanan rudal.

"Kinerja sistem Patriot telah diuji coba dalam berbagai konflik, dari Perang Teluk hingga perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Kemampuannya untuk melawan berbagai ancaman telah menjadikannya aset utama untuk mempertahankan infrastruktur penting dan populasi sipil," tulis ulasan BM.

Ketika teknologi rudal terus berkembang, demikian juga sistem Patriot, dengan peningkatan yang sedang berlangsung memastikannya tetap menjadi komponen penting dari strategi pertahanan udara modern.

Bagi negara-negara yang mengoperasikan platform mutakhir ini, Patriot lebih dari sekadar sistem pertahanan rudal — ini adalah perisai terhadap ancaman tak terduga abad ke-21.

 

(oln/BM/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan