Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dalam Tempo 48 Jam, Oposisi Suriah Kuasai Pusat Aleppo, Turki: Rezim Assad Langgar Perjanjian Astana

Turki memberi dukungan terhadap pergerakan pejuang oposisi anti-rezim Bashar Al Assad di Suriah, Rusia-Iran sebaliknya, justru membantu

Anadolu Agency
Oposisi bersenjata, kelompok anti-rezim Presiden Bashar Al-Assad di Suriah 

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rezim Suriah mengatakan, pasukannya mendapatkan kembali kendali atas titik-titik yang telah mereka hilangkan sebelumnya.

Pernyataan itu menambahkan kalau mereka terus menghadapi serangan yang dilakukan oleh apa yang mereka gambarkan sebagai 'kelompok teroris'.

Rezim Suriah mengklaim serangan mereka menimbulkan kerugian besar pada pasukan oposisi bersenjata.

Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa angkatan udaranya melenyapkan 200 militan di provinsi Aleppo dan Idlib dalam satu hari.

Dia menambahkan bahwa situasi di kedua provinsi tersebut semakin memburuk dan pasukan Rusia memberikan dukungan kepada tentara Suriah dalam menghadapi formasi serangan tersebut.

Saraqib

Pihak oposisi mengumumkan bahwa mereka juga mengambil alih kota strategis Saraqeb di Idlib, tempat persimpangan Jalan Internasional Aleppo-Damaskus dan Jalan Internasional Latakia-Aleppo.

Pihak oposisi mengatakan bahwa dalam beberapa jam, kota Aleppo akan diamankan secara militer dan keamanan, setelah itu pembebasan penuh kota tersebut akan diumumkan.

Gambar-gambar menunjukkan orang-orang di kota Idlib merayakan penguasaan pasukan oposisi Suriah atas kota Aleppo dan sebagian besar wilayah pedesaannya.

Respons Negara Ketiga

Dalam reaksi regional terhadap pertempuran di Suriah utara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Kaglitoli mengatakan kalau Turki khawatir tidak akan ada lagi ketidakstabilan di Sriah.

Turki juga menyatakan kekhawatirannya akan keselamatan warga sipil Suriah.

Sebagai catatan, penyebab perang Suriah berawal dari keinginan warganya untuk membentuk negara yang lebih demokratis.

Warga Suriah menginginkan perubahan sistem pemerintahan, terutama pada kekuasaan rezim Assad yang telah menjabat sejak 1962

Pejabat Turki itu menambahkan kalau serangan rezim Suriah baru-baru ini di Idlib telah mencapai tingkat yang merugikan implementasi apa yang disepakati dalam Perjanjian Astana.

Kaglitoli juga mengatakan, negaranya memantau secara cermat serangan yang menargetkan warga sipil dan Turki oleh organisasi yang mereka cap sebagai 'teroris' di Tal Rifaat dan Manbij, yang mencoba memanfaatkan kondisi yang tidak stabil saat ini.

Iran Tuding AS-Israel di Balik Serangan Oposisi di Suriah

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengomentari perkembangan tersebut dengan mengatakan bahwa aktivasi kelompok teroris di Suriah adalah rencana Amerika-Zionis menyusul kekalahan entitas tersebut di Lebanon dan Palestina, seperti yang ia katakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved