Kamis, 2 Oktober 2025

Singapura Dilanda Skandal Pencucian Uang Terbesar

Aset itu berasal dari  15 warga negara asing yang melarikan diri dari polisi dalam kasus pencucian uang terbesar di Singapura.

Editor: Hasanudin Aco
Edwin Petrus /Unsplash
Taman Merlion, satu tempat wisata terbaik di Singapura. 

Wang Qiming, 26, mantan manajer hubungan Citibank, didakwa melakukan pencucian uang tunai senilai $481.678 yang dikumpulkannya atas nama Su Baolin, dan memalsukan dokumen pinjaman untuk menipu Citibank tentang sumber dana Vang Shuiming.

Polisi mengatakan penyelidikan dan proses pengadilan terhadap pihak lain yang diduga memfasilitasi kegiatan pencucian uang masih berlangsung.

Aset dan uang tunai yang disita dari kasus tersebut akan masuk ke Dana Konsolidasi, yang serupa dengan rekening bank yang dimiliki Pemerintah, yang darinya pengeluaran pemerintah dilakukan.

Setelah berita kasus pencucian uang pertama kali tersiar pada Agustus 2023, sebuah komite antarkementerian dibentuk untuk meninjau sistem keuangan Singapura dan memperkuat rezim anti pencucian uangnya.

Komite Antar Kementerian tentang Anti Pencucian Uang menerbitkan laporan pada tanggal 4 Oktober yang merinci langkah-langkah baru untuk memperketat upaya anti pencucian uang, termasuk memberi nasihat kepada pedagang barang bernilai tinggi tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda bahaya dalam transaksi yang mencurigakan.

Pada tanggal 18 November, polisi mengatakan Pemerintah akan terus meningkatkan pertahanan Singapura terhadap pencucian uang untuk menjaga reputasi negara yang diperoleh dengan susah payah sebagai pusat keuangan internasional yang tepercaya dan bereputasi baik yang diatur oleh aturan hukum.

“Kami akan terus menyambut bisnis dan investor yang sah, tetapi tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menumpas penjahat yang berusaha mengeksploitasi ekosistem Singapura untuk keuntungan kriminal.”

Swiss-nya Asia

Singapura g seringkali disebut sebagai "Swiss-nya Asia" mulai menarik perhatian bank dan pengelola kekayaan global pada tahun 1990-an.

Reformasi ekonomi di China dan India mulai membuahkan hasil.

Pada tahun 2000-an, Indonesia yang baru stabil pun mengalami pertumbuhan kekayaan.

Singapura dengan segera menjadi surga bagi bisnis asing berkat hukum yang ramah investor, pembebasan pajak, dan insentif lainnya.

Saat ini, para orang ultra-kaya dapat terbang ke terminal jet pribadi Singapura, hidup mewah di kawasan tepi pantai yang megah, dan berspekulasi di bursa perdagangan berlian pertama di dunia.

Tepat di luar bandara terdapat brankas keamanan maksimum bernama Le Freeport yang menyediakan penyimpanan bebas pajak untuk karya seni, permata, anggur, dan barang berharga lainnya.

Fasilitas senilai US$100 juta ini (Rp1,6 triliun) kerap dijuluki Fort Knox-nya Asia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved