Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Langit Odesa Menyala, Sistem Pertahanan Udara Ukraina Tak Henti Halau Serbuan Besar Drone Rusia

Bak adegan film, langit Kota Odesa di Ukraina tampak menyala saat sistem pertahanan udara mereka menghalau serangan besar drone Rusia.

Photo by US Army/Pfc. Jacob Bradford
Sistem pertahanan udara menyalak dan menerangi langit malam. Kota Odesa, di Ukraina, menjadi saksi kalau sistem pertahanan udara anti-pesawat udara yang mereka milisi membuat langit malam di kota itu menjadi terang saat gelombang serangan drone Rusia datang, Sabtu (16/11/2024). 

Serangan drone Rusia itu menargetkan kontainer yang diduga menampung amunisi, suku cadang untuk peralatan militer, dan komponen untuk sistem senjata yang dipasok Barat untuk Ukraina.

Menurut komentator pro-Rusia dan akun Telegram, serangan itu menimbulkan kerusakan pada peluru artileri 155mm dan 105mm yang ditujukan untuk howitzer Ukraina seperti M777 dan L119, serta bagian modular untuk kendaraan lapis baja dan tank, seperti drivetrains HMMWV dan M113.

Sistem persenjataan canggih, termasuk amunisi penginantian Switchblade dan platform pengintaian, juga dilaporkan hancur.

Selain serangan langsung pada perangkat keras militer, serangan itu merusak infrastruktur yang sangat penting untuk pengiriman bantuan militer selanjutnya. 

Pukulan penting lainnya adalah penghancuran peralatan yang terkait dengan pemeliharaan pesawat tempur Barat.

Sumber-sumber Rusia, termasuk Military Maps, mengklaim kalau peralatan yang digunakan untuk menservis jet Mirage 2000 dan pesawat lain yang dipasok ke Ukraina hancur.

Mereka secara khusus menyebutkan hilangnya sistem navigasi Thales TopFlight dan bagian radar Spectra, yang digunakan untuk melindungi pesawat dari ancaman darat dan udara.

Klaim kubu Rusia lebih lanjut menekankan penargetan pangkalan logistik tersembunyi, penting untuk rantai pasokan perang Ukraina

Salah satu pangkalan tersebut di Odeska Street di Odesa dilaporkan menampung truk yang mengangkut peluru artileri, unit perbaikan bergerak untuk kendaraan lapis baja, dan sistem navigasi yang mengkoordinasikan manuver militer. 

Penghancuran fasilitas ini diyakini telah mengganggu logistik Ukraina, berpotensi melumpuhkan beberapa operasi garis depan.

"Di antara kerugian yang dapat terjadi, kata sumber-sumber Rusia, adalah penghancuran sistem anti-pesawat Gepard yang dipasok Jerman yang ditempatkan untuk mempertahankan pelabuhan. Terlepas dari keefektifannya terhadap ancaman yang terbang rendah, Gepard dilaporkan tidak dapat menahan volume drone yang masuk," kata laporan BM.

Sistem Pertahanan Udara Ukraina
Sistem pertahanan udara menyalak dan menerangi langit malam. Kota Odesa, di Ukraina, menjadi saksi kalau sistem pertahanan udara anti-pesawat udara yang mereka milisi membuat langit malam di kota itu menjadi terang saat gelombang serangan drone Rusia datang, Sabtu (16/11/2024).

Sistem Pertahanan Udara Gepard Jerman

Upaya Ukraina untuk mengusir serangan besar drone Rusia itu menghasilkan konsekuensi lain.

Beberapa drone dan rudal yang dicegat menabrak daerah sipil, menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur perumahan. Jalan-jalan seperti Kosmonavtiv, Hohol, Pastyor, Novoselskyi, dan Hulogo-Hulenka menanggung dampak ini.

"Meski sulit untuk menentukan jenis artileri anti-pesawat yang digunakan Ukraina di Odessa dan ditunjukkan dalam video, sangat mungkin bahwa sebagian dari serangan anti-drone yang intens berasal dari sistem Gepard yang dipasok Jerman," tulis ulasan BM dalam upaya mengindentifikasi jenis anti aircraft artillery (AAA) yang digunakan Ukraina

The Flugabwehrkanonenpanzer Gepard, sistem senjata anti-pesawat self-propelled, beroperasi pada prinsip api cepat dan sangat akurat menggunakan meriam otomatis kembar 35mm.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved