Sabtu, 4 Oktober 2025

Turki Babat 32 Target Fasilitas PKK/YPG di Irak dan Suriah Buntut Serangan Industri Dirgantara Turki

Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan 32 target "dihancurkan" dalam serangan udara pada hari Rabu (23/10/2024).

anews/tangkap layar
Tangkap layar video serangan intelijen Turki ke sebuah sasaran fasilitas milik kelompok PKK Kurdi, Kamis (24/10/2024). Serangan ini disebutkan sebagai balasan atas serangan di pusat kedirgantaraan Turki di Ankara, Rabu (23/10/2024). - Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan 32 target "dihancurkan" dalam serangan udara pada hari Rabu (23/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Udara Turki menyerang fasilitas milik kelompok PKK/YPG di Suriah utara dan Irak sebagai balasan atas serangan terhadap perusahaan pertahanan utama milik negara, Turkish Aerospace Industries atau Industri Dirgantara Turki (TUSAS).

Serangan tersebut menewaskan lima orang dan melukai 22 orang.

Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan 32 target "dihancurkan" dalam serangan udara pada hari Rabu (23/10/2024).

Akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai lokasi yang terkena serangan.

Dikatakan bahwa "segala jenis tindakan pencegahan" telah diambil untuk mencegah terjadinya korban jiwa pada warga sipil.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah tersangka pejuang Kurdi meledakkan bahan peledak dan melepaskan tembakan ke pabrik jet tempur Turki.

Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya menduga Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berada di balik serangan itu.

Menteri Pertahanan Yasar Guler juga menuding PKK sebagai dalangnya.

"Kami selalu memberikan hukuman yang pantas kepada para bajingan PKK ini. Namun, mereka tidak pernah sadar," kata Guler.

"Kami akan mengejar mereka sampai teroris terakhir disingkirkan."

Belum ada pernyataan langsung dari PKK.

Baca juga: Balas Serangan di Ankara, Intelijen Turki Hancurkan Target PKK/YPG di Suriah Utara dan Irak

Serangan itu terjadi sehari setelah Devlet Bahceli – pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) sayap kanan Turki yang bersekutu dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Presiden Recep Tayyip Erdogan – mengemukakan kemungkinan bahwa pemimpin PKK yang dipenjara, Abdullah Ocalan, dapat diberikan pembebasan bersyarat jika ia meninggalkan kekerasan dan membubarkan organisasinya.

Erdogan mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela pertemuan negara-negara ekonomi berkembang BRICS di Rusia bahwa ia mengutuk serangan teroris yang kejam.

Kedutaan Besar Irak di Ankara mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan terhadap TUSAS.

Pernyataan itu menyatakan, "menegaskan posisi tegas Irak dalam menolak terorisme dan ekstremisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan menyatakan solidaritas pemerintah dan rakyat Irak dengan pemerintah dan rakyat Republik Turki". Awal tahun ini, Irak mengumumkan pelarangan terhadap PKK.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved