Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Di Gaza Utara, Israel Mulai Jalankan 'Rencana Jenderal' yang Kontroversial, Pakar: Tak Masuk Akal

Rencana Jenderal meliputi pembersihan etnis Palestina di Gaza utara, pengepungan wilayah itu, dan penghentian masuknya bantuan kemanusiaan.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Mahmoud İssa/Anadolu Agency
Warga Palestina di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Utara mengungsi ke daerah lain dengan barang-barang yang dapat mereka bawa, menyusul serangan Israel terhadap kamp di Kota Gaza, Gaza pada tanggal 1 Oktober 2024 

Dia meyakini strategi Israel saat ini di Gaza merupakan bagian dari rencana besar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tetap berkuasa.

“Tak ada kaitannya dengan pertimbangan keamanan,” katanya.

David mengklaim Netanyahu ingin perang terus terjadi agar dia tidak diseret ke pengadilan karena sejumlah kasus yang membelitnya dan tanggung jawabnya atas serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023.

Sementara itu, Yavgil Lev, pakar di Universitas Terbuka di Israel, mengatakan Rencana Jenderal cacat secara moral.

Rencana itu menandakan adanya kekurangan dalam pemahaman mengenai bagaimana politik internasional dilakukan.

“Gagasan bahwa Gaza dapat diubah menjadi kamp konsentrasi sehingga setiap orang dalam setiap waktu dipindahkan menurut keinginan pihak Israel, dan semua ini akan bekerja, dan bahwa ketika kita menginginkan semua ini berhenti dan kemudian Gaza kembali normal. Ini sepenuhnya tidak masuk akal,” kata Levy.

Levy menyebut peristiwa 7 Oktober seharusnya membuat Israel sadar bahwa tetap mengepung penduduk berjumlah jutaan adalah hal yang tidak mungkin.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved