Konflik Palestina Vs Israel
Jabalia Mencekam Lagi dalam Kegelapan, IDF Satroni Eks Kamp Pengungsi Was-Was Gerakan Perkuat Hamas
Pasukan darat Israel IDF kembali ke Jabalia untuk memburu Hamas yang disebut memperkuat diri untuk terbentuk di tengah konflik Timur Tengah

Pasukan Israel mundur dari kamp Jabalia di Gaza utara pada Jumat (31/5/2024), setelah 20 hari membombardir wilayah tersebut.
Jabalia adalah kamp pengungsian terbesar di Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari 100 ribu orang, The New Arab melaporkan.
Pasukan Israel mengatakan mereka telah menyelesaikan misinya di sini dan bersiap untuk target baru.
Saat ditinggalkan, kamp Jabalia berada dalam kondisi porak poranda.
Sekitar 70 persen kamp rusak, termasuk fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit.
Beberapa jenazah juga ditemukan di kamp tersebut dan daerah sekitar Beit Lahia, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.
Organisasi tersebut mengatakan timnya menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi jenazah dari bawah reruntuhan karena kurangnya peralatan.
Tertundanya pemulihan menimbulkan risiko penyakit dan epidemi di Gaza utara.

Sementara pada September bulan lalu, IDF mulai kembali ke Jabalia.
Pasukan Israel melancarkan serangan di utara Jalur Gaza pada Sabtu (7/9/2024).
Menurut situs berita Arab, Arabi21, serangan Israel ini menewaskan wakil direktur pertahanan sipil dan keluarganya.
"Pasukan Israel membunuh wakil direktur pertahanan sipil di utara Jalur Gaza bersama keluarganya," tulis Arabi21.
Wakil direktur pertahanan sipil, Kolonel Abu Al-Abd Morsi tewas di rumahnya yang terletak di daerah Al-Alami di kamp Jabalia.
Total korban yang tewas akibat pemboman Israel di wilayah Al-Alami pada hari Sabtu sebanyak empat warga Palestina.
Sementara sejak Oktober lalu, serangan israel di Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 100 petugas pertahanan sipil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.