Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden Serukan Gencatan Senjata, Tapi AS Diam-diam Restui Israel Serang Hizbullah di Lebanon

 Situasi di Timur Tengah semakin memanas, setelah Israel melakukan penyerangan di wilayah Lebanon.

Editor: Hendra Gunawan
AFP/KAWNAT HAJU
Tim penyelamat bergegas ke lokasi serangan udara Israel yang menargetkan desa Abbasiyeh di Lebanon selatan pada 24 September 2024. - Israel mengumumkan puluhan serangan udara baru terhadap benteng Hizbullah di Lebanon, sehari setelah 558 orang, termasuk 50 anak-anak, tewas dalam hari kekerasan paling mematikan sejak perang saudara Lebanon. (Photo by Kawnat HAJU / AFP) 

Serangan tersebut membuat Timur Tengah semakin membara. Kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah menyebabkan kemarahan di mana-mana.

Iran Minta AS Tanggung Jawab

Bahkan Iran mengutuk serangan tersebut dan menyatakan segera melakukan balas dendam terhadap Israel.

Iran juga menuntut tanggung jawab AS, yang dianggapnya memberikan dukungan terhadap kejahatan rezim Zionis Israel di Lebanon selatan serta pembunuhan sekretaris jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

“Kami juga menegaskan tanggung jawab penuh dari pemerintah Amerika Serikat sebagai pendukung dan mitra dalam kejahatan internasional dan tindakan teroris rezim Zionis,” kata Kedubes Iran di Jakarta melalui pernyataan resmi, Selasa.

Kedubes Iran menyampaikan bahwa Israel kembali menunjukkan wajah jahatnya kepada dunia setelah menyerang Gaza selama sebelas bulan dengan terus-terusan melanggar hukum kemanusiaan internasional serta blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Israel, kata Kedubes, kali ini menunjukkan kejahatannya melalui serangan roket ke daerah pemukiman di Lebanon Selatan dan pembunuhan Nasrallah pada 28 September 2024 dengan menggunakan bom bunker-buster seberat 5.000 pon pemberian AS. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved