Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia dan Belarusia Dilarang Ikuti Turnamen Catur Dunia
Federasi Catur Internasional (Fide) memutuskan untuk melarang tim catur Rusia dan Belarusia mengikuti kompetisi internasional.
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Catur Internasional (FIDE) memutuskan untuk melarang tim catur Rusia dan Belarusia mengikuti kompetisi internasional.
Dalam sebuah langkah dramatis, pertemuan majelis umum FIDE memutuskan untuk mempertahankan sanksi terhadap Rusia dan sekutunya, Belarus.
Keputusan tersebut diambil pada Sidang Umum, yang diadakan di Budapest, Hungaria akhir pekan ini, sehubungan dengan diselenggarakan Olimpiade Catur ke-45, dikutip dari Chess.com.
Kedua negara, Rusia dan Belarusia, dikeluarkan dari federasi setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Mereka yang mendukung langkah tersebut mengatakan catur di Rusia dikendalikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, duduk di dewan yang menjalankan permainan tersebut di dalam negeri.
Mayoritas delegasi di Budapest memberikan suara mendukung usulan untuk melakukan konsultasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengenai kemungkinan mencabut beberapa pembatasan terhadap anak-anak dan kelompok rentan.
Namun, larangan terhadap tim nasional Rusia, Ofisial, bendera dan lagu kebangsaan di kompetisi internasional akan tetap ada.
Keputusan akhir kini berada di tangan badan strategis federasi, Dewan FIDE, yang tidak mungkin membatalkan hasil pemungutan suara.
Kepala Federasi Catur Inggris, Malcolm Pein, mengatakan kepada BBC, hasil tersebut merupakan "kekalahan telak" bagi Rusia.
"Tidak diragukan lagi bahwa banyak delegasi takut akan konsekuensi bagi hubungan badan pengurus dengan IOC jika kebijakannya berbeda," katanya, dikutip dari BBC.
Kemenangan untuk Ukraina
Pada menit-menit terakhir, delegasi dari 66 negara mendukung usulan oleh Dewan FIDE, yang dipimpin oleh Presiden FIDE Rusia, Arkady Dvorkovich, untuk mempertimbangkan pencabutan sanksi bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun dan pemain penyandang disabilitas.
Baca juga: Cara Militer Ukraina Manfaatkan AI untuk Serang Target Rusia, Tank Bisa Sembunyi di Hutan
Sebanyak 41 delegasi memilih untuk mempertahankan sanksi.
Sementara, hanya 21 delegasi yang memilih mendukung pencabutan larangan tersebut sepenuhnya.
Sebelas delegasi abstain, sedangkan 60 lainnya tidak hadir.
Selain Rusia dan Belarus, negara-negara tersebut mencakup beberapa bekas republik Soviet dan sekutu Rusia lainnya di Afrika dan Asia.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa |
---|
Unggul Senjata dan Personel, Rusia Rebut Lagi Wilayah Ukraina di Dnipropetrovsk |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.