Konflik Palestina Vs Israel
Pejabat Israel: Kami Tak Akan Menunggu Lampu Hijau dari AS untuk Menyerang Hizbullah di Lebanon
Israel tetap berharap kalau Hizbullah mau mundur dari perbatasan lewat jalur diplomasi. IDF tak mau menunggu lampu hijau AS gempur Lebabanon
Pejabat Israel: Kami Tak Akan Menunggu Lampu Hijau dari AS untuk Menyerang Hizbullah
TRIBUNNEWS.COM - Israel menyatakan tidak akan menunggu lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukan operasi militer apa pun yang akan dilakukan pasukan Israel (IDF) untuk mengusir petempur gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon dari perbatasan Israel-Lebanon.
Dalam jumpa pers di Washington, dilansir RNTV, Jumat (26/7/2024), seorang pejabat Israel mengatakan, pihak AS tahu kalau Israel tidak akan menerima kondisi status quo di utara.
Baca juga: Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi
Hal yang dimaksud kondisi status quo tersebut adalah wilayah dan teritorial pendudukan Israel di perbatasan utara mendapat serangan harian dari Hizbullah yang kian intensif seiring berlarutnya Perang Gaza.
Hizbullah menyatakan, serangan dari para petempurnya ke wilayah pendudukan Israel tidak akan mengendur sebagai bagian dari respons (balasan) atas agresi militer IDF ke kota-kota di Lebanon.
Hizbullah juga akan terus menggempur lokasi-lokasi vital bagi Israel untuk mendukung perjuangan milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza dalam menghadapi agresi militer IDF yang kini sudah memasuki bulan ke-10 sejak 7 Oktober 2023 silam.
"Pendudukan Israel berharap bahwa solusi dapat ditemukan melalui diplomasi," kata pejabat itu dilansir RNTV, seraya menambahkan kalau mereka akan ragu untuk mengambil tindakan militer jika solusi diplomasi tersebut tidak dapat dicapai.
Baca juga: IDF Konfirmasi Keaslian Video Hoopoe, Media Israel Merasa Negaranya Ditelanjangi Hizbullah

Kode Pesan Hoopoe Part 3, Semua yang Terekam Dalam Jangkauan Serangan Hizbullah
Pernyataan Israel tersebut muncul saat Hizbullah kembali mempublikasi video pengintaian terbaru mereka terhadap wilayah dan zona sensitif negara pendudukan tersebut dalam episode Hoopoe Part 3.
Seorang sumber di Perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengonfirmasi kepada Al Mayadeen, waktu pengambilan rekaman episode spesial misi Hoopoe part 3 pada Selasa (23/7/2024), ada kaitannya dengan kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Washington, Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan
Sumber itu menegaskan misi Hoopoe part 3 mengandung pesan dengan indikasi yang jelas.
Hizbullah merilis misi Hoopoe part 3 pada Rabu (24/7/2024).
Video berdurasi 8.30 menit itu merekam pangkalan udara militer Israel sangat rinci.
Dari rekaman video itu, terlihat Pangkalan Udara Ramat David, satu-satunya pangkalan udara militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki yang diincar Hizbullah.
Lokasinya berjarak 46 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Video yang diambil oleh pesawat tak berawak Hoopoe, sekali lagi berhasil menghindari sistem pengawasan dan intersepsi Israel, dan ini sudah ketiga kalinya.
Konflik Palestina Vs Israel
Kronologi Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato soal Palestina di Markas PBB |
---|
Prancis Resmi Akui Negara Palestina, Dinilai sebagai Keputusan Bersejarah dan Berani |
---|
6 Poin Pidato Prabowo Subianto di KTT PBB: Pengakuan Palestina adalah Langkah yang Tepat |
---|
Prabowo di KTT PBB: Indonesia akan Akui Israel, jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina |
---|
Sandera Israel-Jerman Alon Ohel: AS Jangan Dukung Kegilaan Netanyahu |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.