Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Ejek Pidato Netanyahu: Israel dan AS Gagal Buat Hamas Bertekuk Lutut

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, membalas pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Kongres AS pada Rabu malam.

X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei membalas pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Kongres AS pada Rabu malam. Ayatollah Ali Khamenei sebut Israel dan AS gagal mengalahkan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, membalas pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan Iran adalah penyebab kekacauan di Timur Tengah.

Menurut Ayatollah Ali Khamenei, pernyataan itu muncul karena Israel dan sekutu setianya, Amerika Serikat (AS), gagal membuat gerakan perlawanan Palestina, Hamas, bertekuk lutut.

“Israel dan Amerika telah gagal membuat gerakan Hamas bertekuk lutut,” kata Ayatollah Ali Khamenei di akun X @khamenei_ir, Rabu (24/7/2024).

"Kekuatan perlawanan menjadi semakin nyata dari hari ke hari,” lanjutnya, dikutip dari IRNA.

Ayatollah Ali Khamenei mengejek AS yang membantu Israel dalam agresinya di Jalur Gaza yang diklaim untuk menargetkan Hamas, namun mereka belum bisa mengalahkannya.

“Rezim militer, politik dan ekonomi yang besar seperti Amerika berperang di belakang Zionis melawan gerakan Hamas, dan mereka belum mampu membuatnya bertekuk lutut," ujarnya.

Ungkapan itu melengkapi video di akun Ayatollah Ali Khamenei yang memutar adegan operasi faksi perlawanan di Jalur Gaza, Hizbullah di Lebanon, Perlawanan Islam Irak, dan Houthi di Yaman.

Sebelumnya, Netanyahu menyampaikan pidato di depan Kongres AS pada Rabu malam.

Kunjungan Netanyahu ke AS disambut dengan protes besar-besaran yang dilakukan oleh ribuan pendukung Palestina di jalan-jalan Washington, menuntut diakhirinya perang dan penyediaan senjata AS kepada Israel.

Dalam pidatonya, Netanyahu menyerang Iran dengan menuduhnya sebagai penyebab kekacauan di Timur Tengah.

Netanyahu menuduh Iran akan menyerang AS setelah menguasai Timur Tengah dan meminta AS untuk mendukung Israel terutama melalui bantuan senjata dalam kampanyenya melawan Hamas di Jalur Gaza dan faksi perlawanan di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.

Baca juga: Netanyahu Blak-blakan Sebut Iran Musuh Israel dan AS, Tuduh Poros Perlawanan jadi Kaki Tangannya

Hubungan Israel dan Iran

Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.

Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan mitra Israel.

Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel dan kepentingan sekutunya.

Selain itu, Israel yakin Pasukan Quds Iran adalah misi luar negeri Iran untuk mengembangkan hubungan dengan front perlawanan di berbagai negara.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved