Kamis, 2 Oktober 2025

Gempa di Filipina

Update Gempa M 6,9 Filipina, Korban Tewas Bertambah Jadi 70 Orang

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi M 6,9 yang melanda Provinsi Cebu, Filipina, terus bertambah.

Editor: Hasanudin Aco
Via The Iquierer
Makam Keuskupan Agung Santa Rosa de Lima di kota Daanbantayan di Cebu utara ambruk akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang Cebu, Filipina. /Foto dari Makam Keuskupan Agung Santa Rosa de Lima 

TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA -  Jumlah korban tewas akibat gempa bumi M 6,9 yang melanda Provinsi Cebu, Filipina, terus bertambah.

Hingga siang ini, Rabu (1/10/2025), sebanyak 70 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) malam tadi.

Demikian informasi yang dirilis Kantor Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Provinsi (PDRRMO) Filipina seperti dikutip dari abs-cbn.

Episentrum gempa berada di ujung utara Pulau Cebu, dekat Kota Bogo yang berpenduduk sekitar 90.000 jiwa.

Gempa Cebu kemungkinan dipicu oleh patahan yang relatif stabil dalam 400 tahun terakhir.

Ratusan orang dirawat di rumah sakit Pulau Cebu.

Relawan tampak membawa puluhan kantong mayat.

"Kami menerima laporan jumlah korban tambahan, jadi hal ini masih sangat cair," ujar Wakil Administrator Kantor Pertahanan Sipil, Rafaelito Alejandro, kepada wartawan di Manila. 

Dirawat di luar rumah sakit

Anak-anak yang terluka menangis dan orang dewasa menjerit saat menerima perawatan di tempat tidur yang diletakkan di bawah tenda biru di luar rumah sakit Provinsi Cebu di Bogo.

Rumah sakit dilaporkan penuh pasien korban gempa.

Mereka dirawat di luar gedung di tengah kekhawatiran akan terjadinya gempa susulan.

Di dekatnya, para pekerja rumah sakit membawa kantong mayat berwarna hitam di atas tandu ke dalam mobil van yang akan membawa mereka ke kamar mayat setempat, seperti dilaporkan AFP.

Selama pengarahan anggaran departemen kesehatan, Senator Filipina Erwin Tulfo bertanya kepada Menteri Kesehatan Teodoro Herbosa apakah jenazah di luar rumah sakit dapat dipindahkan ke area yang tidak terlalu mencolok. 

Kerusakan bangunan

Dewan Nasional Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Filipinamencatat 147 orang terluka di kepulauan tengah, di mana 22 bangunan rusak.

Anggota Tim SAR Teddy Fontillas, 56, mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak tidur sekejap pun untuk menyelamatkan korban.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved