Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Mau Terseret Perang, AS Tegaskan Tidak Terlibat dalam Serangan Israel di Pelabuhan Yaman

Militer Amerika Serikat (AS) menegaskan pihaknya tidak ikut berpartisipasi dalam serangan bom Israel terhadap Pelabuhan Hodeidah di Yaman

Editor: Sanusi
Iran Insight
Kebakaran besar yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Hodeidah, Yaman pada 20 Juli 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Militer Amerika Serikat (AS) menegaskan pihaknya tidak ikut berpartisipasi dalam serangan bom Israel terhadap Pelabuhan Hodeidah di Yaman yang memicu kebakaran hebat pada Sabtu (20/7/2024) dini hari waktu setempat.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh empat pejabat tinggi militer AS saat diwawancarai majalah lokal The New York Times, dalam keterangan resminya para pejabat disembunyikan identitasnya itu mengklaim bahwa Israel bertindak sendiri tanpa ada keterlibatan militer AS ketika menyerang Yaman.

“12 pesawat tempur F-35 buatan AS digunakan Israel menyerang beberapa target di Yaman,” jelas empat pejabat militer AS, sebagaimana dikutip dari Al Mayadeen.

Baca juga: 3 Hal tentang Drone Houthi Yaman yang Mampu Tembus Tel Aviv, Akankah Jadi Ancaman untuk Israel?

“Tapi kami menegaskan Israel bertindak sendiri tanpa keterlibatan militer AS ketika menyerang Hodeidah, pelabuhan penting Yaman,” imbuhnya.

Tak hanya pejabat militer AS, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Turki al-Malki juga menegaskan tidak terkait dalam serangan Israel terhadap Pelabuhan Hodeidah.

“Arab Saudi tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak mana pun,” ucap al-Maliki, Minggu (21/7/2024).

Pernyataan ini dirilis AS dan Arab Saudi setelah mencuat kabar yang menyebut bahwa kedua negara tersebut menjadi penyokong utama Israel dalam melakukan serangan ke musuh-musuhnya.

Baca juga: Yaman Diserang Israel, Final Destination untuk Israel Disebut Sudah Dekat

Kronologi Serangan Israel di Yaman

Kementerian Kesehatan Yaman melaporkan Jet tempur Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan pembangkit listrik Ras Kathib dan fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan Hodeidah.

Imbas serangan tersebut wilayah penting di Yaman itu dilanda kebakaran besar yang dapat dilihat hingga beberapa kilometer jauhnya. Selain itu, seluruh wilayah Hodeidah mati listrik setelah serangan dari Israel .

Saking besarnya kebakaran tersebut, pasukan pertahanan sipil dan petugas pemadam kebakaran hingga kini masih kesulitan memadamkan api di tangki minyak Pelabuhan. Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas dan 87 korban lainnya mengalami luka-luka.

Dalam keterangan terpisah Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya telah sukses menyerang sasaran militer pelabuhan Hodeida yang dikuasai kelompok Houthi di Yaman.

Israel berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan atas tindakan Houthi yang awal pekan lalu membombardir wilayah Israel dengan ratusan drone. Membuat warga kocar-kacir, hingga Wali Kota Tel Aviv, Ron Huldai menetapkan status siaga tinggi.

"Jet tempur Israel menyerang sasaran militer rezim Houthi di daerah pelabuhan Hodeida di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan yang dilakukan terhadap negara Israel dalam beberapa bulan terakhir," kata sebuah pernyataan militer Israel.

Memanasnya konflik antara Yaman dan Israel memicu kekhawatiran akan pecahnya perang Timur Tengah lainnya. Mengingat belakangan ini banyak petinggi dunia mulai bersekutu dengan Lebanon untuk menghancurkan Israel.

Baca juga: Jarak Israel ke Yaman 1.800 Km, Bagaimana Belasan Jet Tempur Israel Bisa Bombardir Yaman

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved