Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bunuh 3 Komandan Hizbullah dan Hamas dalam 1 Hari di Lebanon

Dalam waktu 24 jam, 3 komandan Hizbullah dan Hamas tewas dalam serangan Israel di Lebanon pada Kamis (18/7/2024).

X/Telegram/Brigade Al-Qassam/Hizbullah
Dari kiri ke kanan: Komandan Brigade Al-Qassam di Lebanon, Muhammad Hamid Jabara; Hassan Ali Muhanna, senior unit teknik Hizbullah di wilayah Qana; Habib Maatouq, seorang komandan Unit Radwan Hizbullah. Mereka terbunuh dalam tiga serangan terpisah Israel di Lebanon pada Kamis (18/7/2024). 

"Habib Maatouq tewas dalam salah satu dari beberapa serangan yang menargetkan kota Safad al-Batikh dan al-Jumaijma, yang terletak di perbatasan," kata tiga sumber itu kepada Reuters.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Pemerintah Tibnin, Muhammad Hammadi, mengatakan 18 orang terluka tiba di rumah sakit setelah serangan itu dan dua di antaranya kritis.

Tim ambulans dan Pertahanan Sipil Lebanon bekerja sama untuk menghilangkan puing-puing dan mencari korban yang masih berada di bawah reruntuhan.

Selain kota Safad al-Batikh, Israel juga menyerang Dataran Marjayoun dan kota Khiam.

Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di dekat beberapa peluncur roket di desa Aaramta, Lebanon Selatan, (ANWAR AMRO / AFP)
Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di dekat beberapa peluncur roket di desa Aaramta, Lebanon Selatan. (AFP/ANWAR AMRO)

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dengan perlawanan membela rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dari wilayah Lebanon selatan yang merupakan basis militer Hizbullah.

Hizbullah berjanji akan berhenti menyerang perbatasan jika Israel menghentikan serangan militernya di Jalur Gaza.

Jumlah Korban

Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.794 jiwa dan 89.364 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (18/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved