Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

BREAKING NEWS: Drone Buatan Iran Hantam Tel Aviv, Houthi Mengaku Meluncurkan Shahed dari Yaman

Sejumlah laporan juga menyebutkan serangan itu melibatkan satu mungkin 2 drone Shahed buatan Iran.

|
Kolase Tribunnews
Houthi serang Tel Aviv. (Kanan) puing-puing yang diduga berasal dari drone shahed buatan Iran yang digunakan Houthi serang Israel. 

Kelompok tersebut menggunakan drone baru yang dapat melewati sistem pertahanan Israel dan tidak terdeteksi oleh radar, tambahnya.

Sejak November, kelompok Houthi, yang berbasis di Yaman, telah menyerang kapal-kapal di jalur penting di Laut Merah dalam kampanye mendukung warga Palestina.

Di Tel Aviv, mayat seorang pria berusia 50 tahun ditemukan di sebuah gedung apartemen terdekat ketika pekerja darurat sedang menyisir area sekitar ledakan, menurut pernyataan dari Zaki Heller, juru bicara layanan darurat nasional Israel.

Pria itu ditemukan di apartemennya dan mengalami luka akibat pecahan peluru, kata polisi Tel Aviv dalam sebuah pernyataan.

Polisi mengatakan 10 orang terluka dan menggambarkan mereka sebagai “luka ringan”. Empat di antaranya menderita trauma tembus dan benda tumpul, kata Roee Klein, paramedis layanan darurat nasional, dalam sebuah video.

Para saksi mata menggambarkan “ledakan yang sangat keras” yang terdengar bermil-mil jauhnya.

Video pengawasan yang beredar luas di media sosial dan diverifikasi oleh Storyful menunjukkan kilatan cahaya terang, diikuti dentuman dan bunyi alarm.

Houthi memang incar Israel

Sebelumnya, Pemimpin gerakan Ansar Allah di Yaman, Abdul Malik Al-Houthi, mengatakan pejuangnya akan memperluas operasi untuk menargetkan kapal-kapal terkait Israel hingga Samudra Hindia dan Mediterania.

“Mengingat dampak operasi kami di Laut Merah, Laut Arab, Bab al-Mandab, dan Teluk Aden, kami bermaksud memperluas operasi di Samudra Hindia dan Laut Mediterania,” kata Abdul-Malik al-Houthi dalam rekaman video yang disiarkan oleh Al-Masirah, Kamis (18/7/2024).

“Laut Merah dan Teluk Aden kini berada di bawah kendali, mencegah musuh (Israel) dan menargetkan musuh Amerika dan Inggris. Operasi kami menjadi sangat efektif dan kuat," lanjutnya.

Al-Houthi mengumumkan tingkat operasi akan diperkuat sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Tingkat eskalasi dan pengaruh akan ditransfer dengan kecepatan yang semakin meningkat," katanya.

Menurut Al-Houthi tidak ada gerakan Arab dan Islam yang serius untuk menekan Israel, mengingat agresi Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, sekitar 10 bulan.

Mengenai situasi dan medan perlawanan di Jalur Gaza, Al-Houthi menekankan Israel dan Amerika Serikat (AS) mendapat kejutan besar dari doktrin pertempuran dan kemampuan memulihkan kemampuan Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved