Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Yakin Ukraina Tidak Akan Mampu Bikin Serangan Balik ke Rusia Tahun Ini
Persenjataan yang diberikan Barat ke Kiev akan memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk bisa dikirim sampai ke zona tempur.
TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakin dukungan yang diberikan NATO kepada Ukraina yang disetujui pada pertemuan puncak KTT NATO di Washington, AS, tidak akan mengizinkan Kiev melancarkan serangan balasan setidaknya hingga akhir tahun ini.
Kabar itu diungkap The New York Times hari Jumat, mengutip para pejabat NATO.
Hari Kamis, 11 Juli 2024 setelah pertemuan puncak KTT NATO di AS, NATO menerbitkan Deklarasi KTT Washington yang menguraikan paket dukungan senilai $40 miliar untuk Ukraina untuk tahun 2025 saja.
Komitmen lebih lanjut akan dibahas pada pertemuan puncak blok tersebut di Belanda tahun depan.
Para pejabat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa hingga tahun depan Kiev tidak akan siap melancarkan serangan balasan atau menduduki wilayah yang luas.
Mereka juga mengatakan bahwa persenjataan yang diberikan Barat ke Kiev diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk bisa dikirim sampai ke zona tempur.
Sementara itu beberapa senjata yang dijanjikan NATO ke Ukraina belum dibeli atau diproduksi.
Paket dukungan tersebut diharapkan memungkinkan Ukraina untuk melawan Rusia pada tahun 2025 sementara Ukraina menerima lebih banyak amunisi dan senjata dari Barat dan memindahkan pasukannya lebih dekat ke garis depan, lapor NYT, mengutip seorang pejabat senior NATO.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Juni bahwa Rusia akan melakukan gencatan senjata dan memulai pembicaraan dengan Ukraina segera setelah Kiev menarik pasukan dari wilayah yang dikuasai Rusia dan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
Baca juga: Joe Biden Datang Ngaret di KTT NATO Hari Ketiga Bikin Bete PM Italia Georgia Meloni
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky menolak usulan tersebut dan menyebutnya sebagai ultimatum.
Negara-negara Barat telah memberikan bantuan militer dan keuangan dalam jumlah besar ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Baca juga: Intelijen AS dan Jerman Gagalkan Rencana Rusia Bunuh CEO Perusahaan Pemasok Senjata ke Ukraina
Kremlin secara konsisten memperingatkan agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Sumber: Sputnik
Konflik Rusia Vs Ukraina
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.