Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

VIDEO Lapis Baja IDF Meledak di Nour Shams, Bom Ditanam Satu Setengah Meter, Milisi Tambah Pintar

perasi penyergapan oleh milisi perlawanan Palestina ini bersifat kualitatif yang menggambarkan adanya perubahan strategis dalam mengelola pertempuran

tangkap layar twitter
Tangkap layar video yang menunjukkan detik-detik meledaknya kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel Tentara Israel di Nour Shams, Tulkarm, Tepi Barat, Senin (1/7/2024). 

Sang pakar militer menjelaskan kalau transformasi metode yang digunakan milisi Perlawanan Palestina ini terdiri dari penerapan pendekatan yang berbeda dari operasi perlawanan di Tepi Barat pada tahap sebelumnya.

Saat ini operasi penyerangan terhadap tentara pendudukan IDF melibatkan senjata berat dan peledakan alat peledak dengan kekuatan terbatas dan di tempat-tempat tertentu.

Dia menunjukkan bahwa operasi Jenin, di mana perangkat peledak bawah tanah ditanam pada kedalaman satu setengah meter di jalan tanah, menunjukkan adanya studi berwawasan ke depan dan pembacaan akurat tentang sifat pertempuran dan pada akhirnya menyebabkan terbunuhnya pemimpin regu penembak jitu IDF.

Baca juga: Gerebek Tepi Barat, Pasukan Israel Hancurkan Jalan dengan Buldoser hingga Kerahkan Penembak Jitu

Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat.
Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

Tentara IDF dalam prosedur penyerbuannya, sering menghancurkan jalan dan infrastruktur menggunakan boldoser militer guna menyapu ranjau yang ditanam.

Hanya, prosedur ini bisa diakali milisi perlawanan yang pintar membaca situasi dengan menanam bom lebih dalam dengan daya ledak yang lebih kuat.

Adapun dalam pengoperasiannya saat ini, menurut Al-Duwairi juga berbeda, terlihat dari cara dan gaya penempatan alat peledak, penyembunyian, dan pengendaliannya dari jarak jauh.

"Semua itu dalam rangka mengadopsi sistem baru dan metode konfrontasi kualitatif di Tepi Barat," katanya.

(oln/khbrn/*)
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved