Konflik Palestina Vs Israel
Direktur RS Al-Shifa, Dr Mohammed Abu Salmiya Dibebaskan, Ungkap Dokter Israel Ikut Pukuli Tahanan
Direktur Rumah Sakit Al-Shifa dibebaskan dari kamp penyiksaan Israel: 'Bahkan dokter pun menyiksa kami'.
Penulis:
Muhammad Barir
Tanggapan dari Israel menandakan kekacauan dan ketidakpuasan dalam pemerintahan Israel.
Setelah pembebasan Abu Salmiya pada hari Senin, direktur rumah sakit memberikan kesaksian mengerikan tentang apa yang dialaminya saat dipenjara oleh Israel.
Kondisi di penjara Israel “tragis, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Palestina, dengan kekurangan makanan yang parah dan penghinaan fisik,” kata Abu Salmiya .
“Pendudukan Israel menangkap semua orang, dan staf medis telah meninggal di penjara-penjara Israel karena penyiksaan dan kurangnya perawatan medis. Israel telah menunjukkan kekejamannya dalam berurusan dengan tahanan dan personel medis. Ratusan staf medis telah menjadi sasaran dan disiksa di penjara-penjara pendudukan,” tambahnya.
Direktur rumah sakit itu juga mengatakan bahwa “bahkan dokter-dokter Israel di sana [di penjara] memperlakukan tahanan dengan kejam dan memukuli mereka... Pendudukan ini telah mengabaikan semua nilai-nilai kemanusiaan.”
Warga Palestina “menjadi sasaran penghinaan fisik dan psikologis setiap hari.”
“Situasi penjara sungguh tragis dan sangat sulit, dan harus ada keputusan tegas dari kelompok perlawanan dan masyarakat Arab demi kebebasan para tahanan.”
Abu Salmiya mengatakan dia telah melakukan kontak dengan pasukan Israel sebelum mereka menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa pada November 2023, ketika fasilitas tersebut dievakuasi dengan todongan senjata oleh pasukan. Namun dia mengatakan dia “dikhianati” dan ditahan bersama dengan dokter dan pasien lain yang mengevakuasi rumah sakit dalam konvoi PBB yang telah dikoordinasikan dengan Tel Aviv.
Ia membenarkan bahwa ia telah dibawa ke pengadilan sebanyak tiga kali selama masa penahanannya, tetapi tidak pernah secara resmi dituduh melakukan kejahatan apa pun.
Abu Salmiya juga mengatakan bahwa ia dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain selama masa penahanannya.
“Saya akan kembali untuk melaksanakan tugas saya. Saya mendengar dari rekan-rekan saya bahwa rumah sakit Al-Shifa mengalami banyak kerusakan. Saya berjanji kepada Anda dan dunia bahwa kami akan membangun kembali kompleks medis ini,” janjinya.
Israel melancarkan serangan brutal lainnya ke Rumah Sakit Al-Shifa pada tanggal 18 Maret. Operasi tersebut berlangsung hingga awal bulan berikutnya, menewaskan ratusan warga Palestina dan merusak fasilitas medis tersebut.
Puluhan warga Palestina, di antaranya anak-anak, dieksekusi oleh pasukan Israel di sekitar rumah sakit.
Israel telah lama mengklaim bahwa fasilitas tersebut digunakan sebagai pusat komando oleh Hamas namun belum memberikan bukti atas klaim tersebut.
SUMBER: THE CRADLE
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.