Konflik Palestina Vs Israel
Kebakaran Besar di Dekat Pangkalan Militer Ofrit Israel Usai Hamas Tolak Rencana 'The Day After War'
Dua belas unit pemadam kebakaran Israel dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran besar yang terjadi di dekat pangkalan militer Ofrit Israel
Selain itu Netanyahu, menyangkal laporan yang menyebut kalau Tel Aviv menggunakan strategi membuat warga Palestina kelaparan di Gaza.
Dia bersikeras kalau laporan-laporan dari berbagai lembaga internasional itu sebagai kebohongan.
Baca juga: Tentara IDF Unggul Senjata-Pasukan, Kenapa Hamas Malah Makin Kuat? Israel Gagal Paham Soal Gaza
Soal rencana pasca-perang, Netanyahu menyatakan kalau Tel Aviv perlu melucuti habis senjata secara menyeluruh dan berkelanjutan di Gaza, menurut situs berita Amerika Punchbowl dikutip RNTV, Sabtu (22/6/2024).
Pernyataannya ini menunjukkan kalau Netanyahu memang berniat terus melanjutkan perang di Gaza tanpa rencana untuk “hari setelahnya” dan menolak perjanjian politik apa pun untuk mengakhiri perang.
Soal kekeraskepalaan Netanyahu ini, Juru bicara Pasukan Pendudukan Israel (IOF) Daniel Hagari menegaskan bahwa tidak realistis untuk mengklaim tidak akan ada teror, roket, atau senjata di Gaza, sambil menekankan bahwa Hamas adalah ideologi yang sudah mengakar.
Hagari menilai kalau gembar-gembor menghancurkan Hamas tanpa menawarkan alternatif adalah menyesatkan masyarakat.
Baca juga: IDF Serahkan Kekuasaan ke Sipil Ekstremis di Bawah Smotrich, Tepi Barat di Tepi Aneksasi Israel
Mengenai “hari setelahnya”, Netanyahu menyebutkan perlunya pihak sipil untuk mengelola tidak hanya distribusi bantuan kemanusiaan tetapi juga pemerintahan sipil, dan mengusulkan kerja sama dengan negara-negara Arab.
Netanyahu juga menyinggung soal adanya 'cuci otak' di berbagai elemen pendidikan warga Gaza agar pemahaman perlawanan seperti yang digaungkan Hamas bisa dihilangkan.
Dia menyoroti perlunya upaya deradikalisasi di sekolah dan masjid serta pentingnya rekonstruksi, yang menurutnya akan ditangani oleh komunitas internasional.
Netanyahu menolak laporan internasional, terutama Amerika, dan PBB mengenai strategi Israel menggunakan kelaparan di Gaza.
Baca juga: Mesir: Tentara Israel di Penyeberangan Rafah Ancam Sopir Truk Bantuan, Gaza Bahaya Kelaparan
Netanyahu mengklaim kalau sejak perang dimulai, ada 25.000 truk yang membawa setengah juta ton makanan dan obat-obatan telah memasuki Gaza.
Ia menegaskan, hal ini memberikan 3.200 kalori per orang, melebihi jumlah yang dibutuhkan.
Namun, laporan resmi menunjukkan kebutuhan akan 500 truk setiap hari, sementara klaim Netanyahu menunjukkan kalau rata-rata hanya 98 truk per hari masuk ke Gaza, itu pun kalau klaim tersebut benar.

IDF Bersiap Umumkan Kekalahan Brigade Al Qassam
Terkait situasi pertempuran di Jalur Gaza, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dilaporkan bersiap mengumumkan kekalahan sayap militer Hamas, Brigade Qassam, setelah pertempuran Rafah.
Deklarasi yang diharapkan ini terjadi di tengah kemungkinan eskalasi besar-besaran pasukan IDF dengan gerakan Hizbullah di Lebanon.
Baca juga: Media Israel: IDF Rekomendasikan Tel Aviv Akhiri Operasi Rafah Lalu Serang Besar-besaran Lebanon
Konflik Palestina Vs Israel
Saham-saham Israel Anjlok Setelah Netanyahu Pidato tentang Super-Sparta |
---|
FOTO-FOTO Menlu AS dan PM Israel Gali Terowongan di Bawah Masjid Al-Aqsa |
---|
Gaza Membara, Operasi Darat Resmi Dilancarkan Israel, AS Beri Dukungan Penuh |
---|
Netanyahu Dikeroyok Negara Arab, Terancam Kena Sanksi Ekonomi hingga Putus Diplomasi |
---|
PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza, IDF Malah Lancarkan Serangan Besar-besaran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.