Populer Internasional: 5 Situs Israel Diserang Drone Hizbullah - Kolaborasi Houthi dan Militan Irak
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya 5 situs di Israel diserang drone dan roket dari Hizbullah.
“Kelompok Houthi Yaman melakukan operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak, menargetkan kapal-kapal di pelabuhan Haifa Israel yang dianggap tidak patuh,” jelas Saree dikutip dari Al Jazeera.
Sehari setelah operasi gabungan digelar, pelabuhan Haifa Israel berubah bak neraka lantaran dua kapal tanker semen dan dua kapal kargo terbakar hebat akibat serangan rudal tak berawak milik Houthi dan Perlawanan Irak.
3. Iran 'Serang Balik', Berencana Tetapkan Angkatan Darat Kanada sebagai Organisasi Teroris
Para anggota dewan di Iran berencana menetapkan Angkatan Darat (AD) dan kepolisian Kanada sebagai organisasi teroris.
Usulan atau rencana itu disampaikan oleh satu kelompok anggota dewan yang terdiri atas 250 legislator pada hari Minggu, (23/6/2024).
Mereka mengungkapkan dukungannya kepada Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan memuji pasukan itu dalam melindungi kemanan nasional dan integritas teritorial Iran.
Di samping itu, mereka juga memuji IRGC atas dukungannya kepada negara-negara tertindas di kawasan Asia Barat, terutama Palestina.
Menurut mereka, IRGC adalah “duri” bagi musuh-musuh dunia muslim, terkhususnya Israel dan para sekutunya.
Press TV mengabarkan rencana para anggota dewan itu muncul setelah Kanada menetapkan IRGC sebagai kelompok teroris.
Baca juga: Siap Datang ke Lebanon, Ribuan Pejuang dari Proksi Iran akan Gabung Hizbullah Lawan Israel
4. Khawatir usai Hizbullah Ancam Siprus, UE: Kita Berada di Ambang Perang yang Semakin Meluas
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, Timur Tengah hampir menyaksikan konflik meluas ke Lebanon.
Hal itu, kata Josep Borrell, setelah Hizbullah yang didukung Iran mengancam anggota Uni Eropa (UE), Siprus.
Pekan lalu, Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyebut tidak ada tempat di Israel yang akan aman jika perang besar-besaran pecah antara kedua musuh tersebut.
Hassan Nasrallah juga mengancam Siprus, anggota Uni Eropa untuk pertama kalinya, serta wilayah lain di Mediterania.
Mengenai ancaman itu, Uni Eropa mengkhawatirkan risiko perang yang akan meluas.
“Risiko perang yang berdampak dan meluasnya wilayah selatan Lebanon semakin besar,” kata Borrell kepada wartawan menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Luksemburg, Senin (24/6/2024), dilansir Arab News.
“Kita sedang berada di ambang perang yang semakin meluas," sambungnya.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.