Populer Internasional: 45.000 Warga Kanada Siap Dievakuasi dari Lebanon - Target Potensial Hizbullah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya 45 ribu warga Kanada siap dievakuasi dari Lebanon buntut ketegangan dengan Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Kanada siap mengevakuasi lebih dari 45 ribu warganya dari Lebanon, buntut ketegangan dengan Israel.
Sementara itu, kelompok Hizbullah merilis video yang memperlihatkan target-target potensial yang diklaim hanya diketahui Shin Bet.
Berita lainnya, dua pesawat Airbus dilaporkan dibawa kabur dari Lithuania ke Iran.
Simak berita selengkapnya.
1. 45.000 Warga Kanada Siap Dievakuasi Besar-besaran dari Lebanon, Buntut Perang Hizbullah Vs Israel

Sebanyak 45.000 warga Kanada akan dievakuasi dari Lebanon, hal ini lantaran makin memanasnya perang antara Hizbullah dan Israel.
Hal itu mengutip percakapan tegang antara Menteri Luar Negeri Israel Katz dan lawan bicaranya dari Kanada Mélanie Joly.
Mélanie Joly mengatakan Ottawa telah mengirim pasukan militer ke wilayah Lebanon sebagai persiapan untuk evakuasi tersebut.
"Evakuasi terbesar yang pernah kami lakukan,” ujarnya, mengutip Times Of Israel.
Hal ini juga sebagai langkah konkret di tengah kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Tidak jelas apakah rencana serupa juga dibuat untuk sekitar 35.000 warga Kanada yang tinggal di Israel.
Baca juga: Israel Gempur Lebanon Pakai Bom Fosfor Putih, Hizbullah Hancurkan Konvoi Kendaraan Militer IDF
Di sisi lain Israel mengevakuasi masyarakat di sepanjang perbatasan utara setelah serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
2. Video yang Dirilis Hizbullah, Ungkap 10 Daftar Target Potensial yang Cuma Diketahui Shin Bet
Media Militer Perlawanan Islam di Lebanon atau lebih dikenal sebagai Hizbullah merilis sebuah video yang menunjukkan target-target penting Israel.
Diklaim bahwa target potensial itu hanya diketahui oleh Dinas Keamanan Internal Israel atau Shin Bet.
Video tersebut menampilkan situs-situs yang bakal menjadi sasaran jika terjadi perang antara Israel dan Lebanon, dikutip dari Al Mayadeen.
Rekaman ini dirilis selang beberapa hari setelah misi Hoopoe, di mana Hizbullah mengumpulkan rekaman yang menunjukkan drone pengintainya terbang di atas wilayah pendudukan Palestina, termasuk Kiryat Shmona, Nahariya, Safad, Karmiel, Afula, hingga Haifa dan pelabuhannya.
Berjudul "This is what the Hoopoe came back with", video berdurasi 9.30 menit itu menangkap cuplikan dan mengekspos situs-situs sensitif Israel.
3. 2 Pesawat Airbus Dilaporkan Dibawa Kabur dari Lithuania ke Iran, Transponder Dimatikan saat Terbang
Dua pesawat Airbus A340 bernilai ratusan juta dollar AS dikabarkan telah "dibawa kabur" dari Lithuania ke Iran.
Kabar mengejutkan ini dikutip dari pemberitaan Defencesecurityasia, yang mengunggah soal dua pesawat Airbus yang harusnya bertolak dari Lithuania ke Sri Lanka dan Filipina, namun justru mendarat di Iran.
"Pihak tak dikenal berhasil menyelundupkan dua pesawat komersial Airbus A340 milik perusahaan leasing Macka Invest yang berbasis di Gambia, menerbangkannya dari Lithuania ke Iran," demikian tulis laporan tersebut.
Dijelaskan dalam laporan mereka, media di Lituania menunjukkan bahwa salah satu pesawat Airbus A340 mendarat di Bandara Mehrabad sementara yang lainnya mendarat di Bandara Konarak, Charbahar di Iran selatan.
4. Pasukan Perlawanan Irak Mengaku Siap Bekingi Hizbullah Jika Israel Serang Lebanon
Pasukan Perlawanan Islam di Irak (IRI) menyatakan siap membantu Hizbullah berperang melawan militer pertahanan Israel apabila nekat menyerang Lebanon.
Baca juga: Ribuan Pejuang Timur Tengah yang Dibekingi Iran Siap Gabung Hizbullah Jika Israel Serang Lebanon
“Kami menekankan bahwa akan berjuang bersama rekan-rekan mereka di kelompok Lebanon jika pemerintah Israel memutuskan untuk melancarkan perang baru di Lebanon,” tegas Pasukan Perlawanan Islam di Irak dikutip dari Al Mayadeen.
Dukungan solidaritas juga dilontarkan oleh sejumlah milisi Syiah Irak diantaranya ada kelompok perlawanan Kata'ib Hezbollah, Brigade Sayyid al-Shuhada atau Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS) dan Harakat Hizbullah al-Nujaba.
Ketiga kelompok Perlawanan Irak ini mengaku telah menyiapkan pasukan untuk menghadapi peningkatan agresi Israel apabila Netanyahu nekat menyerang Lebanon.
Menurut Surat kabar Lebanon al-Akhbar, kelompok Perlawanan Irak akan mulai mengirimkan pasukan dan sejumlah persenjataan setelah Pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah memberikan persetujuan untuk berperang melawan militer Israel.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.