Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Sandera Israel yang Masih Hidup di Gaza, Pesan Yahya Sinwar Palsu

Operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk membebaskan empat sandera pada Sabtu pekan lalu justru mengakibatkan kematian tiga sandera lainnya

khaberni/HO
Warga Israel berdemo menuntut pemerintahan Benjamin Netanyahu memulangkan para sandera yang ditahan Hamas dalam serangan Banjir Al Aqsa 7 Oktober 2023 silam. Tampak satu di antara warga Israel menunjukkan foto seorang wanita yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. 

Dia menunjukkan bahwa pembunuhan, penghancuran, dan pendudukan yang terjadi setelah 7 Oktober di Gaza menunjukkan wajah “Israel” yang sebenarnya.

Baca juga: Isi Surat Yahya Sinwar ke Para Pimpinan Hamas di Luar Negeri: Biarlah Gaza Jadi Karbala Baru

Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza, menyapa para pendukungnya saat dia tiba untuk menghadiri rapat umum memperingati Hari Al-Quds (Yerusalem), 14 April 2023.
Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza, menyapa para pendukungnya saat dia tiba untuk menghadiri rapat umum memperingati Hari Al-Quds (Yerusalem), 14 April 2023. (Mohammed Abed/AFP)

Pesan Palsu Yahya Sinwar

Hamdan juga membantah laporan kalau Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, menyatakan kalau korban sipil Palestina adalah “pengorbanan yang perlu.”

Dia berkata: “Itu adalah pesan palsu yang dibuat oleh orang non-Palestina dan dikirim ke Wall Street Journal sebagai bagian dari tekanan terhadap Hamas dan untuk memprovokasi rakyat agar menentang pemimpinnya,” katanya.

Agresi tersebut sudah memasuki hari ke-250, dan pendudukan melanjutkan agresinya terhadap Gaza selama 252 hari berturut-turut, melakukan lebih banyak pembantaian dan perang genosida terhadap warga sipil, dan membom beberapa wilayah di Jalur Gaza, yang menyebabkan kematian 37.232 warga Palestina. dan cederanya 85.037 orang lainnya.

Pejuang Hamas menaiki paralayang menyerang Israel dengan melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel selatan, Sabtu (7/10/2023).
Pejuang Hamas menaiki paralayang menyerang Israel dengan melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel selatan, Sabtu (7/10/2023). (tangkap layar twitter)

Operasi Banjir Al-Aqsa

Brigade Al-Qassam, sayap militer dari Gerakan Perlawanan Islam “Hamas,” melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, sebagai tanggapan atas pelanggaran pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Di sisi lain, pendudukan Israel melancarkan operasi militer terhadap Jalur Gaza, yang disebut “Pedang Besi,” dan melancarkan serangkaian serangan kekerasan di beberapa wilayah di Jalur Gaza.

Agresi dan bombardemen buta Israel di Jalur Gaza ini mengakibatkan puluuhan ribu orang meninggal dan ribuan orang terluka, selain hancurnya sejumlah besar bangunan,  tempat tinggal, institusi, dan infrastruktur.

Kematian di Kalangan Tentara Pendudukan

Jumlah korban tewas tentara pendudukan meningkat menjadi 650 personel sejak tanggal 7 Oktober, 298 di antaranya tewas sejak dimulainya operasi darat pada tanggal 27 Oktober lalu.

Menurut tentara pendudukan Israel, 3.822 tentara pendudukan telah terluka sejak dimulainya agresi di Gaza. Kondisi 579 di antaranya tergolong serius, 984 luka sedang, dan 2.259 luka ringan.

(oln/khbrn/i24/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan