Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hasil Penyelidikan PBB, Israel Bersalah atas Pemusnahan, Penyiksaan, dan Berbagai Kekerasan di Gaza

Israel bersalah atas pemusnahan, penyiksaan, dan kekerasan seksual di Gaza, hasil penyelidikan PBB.

Penulis: Muhammad Barir
AFP/BASHAR TALEB
Warga Palestina berjalan di sekolah PBB yang menampung pengungsi yang terkena pemboman Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Militer Israel mengatakan pada tanggal 6 Juni bahwa jet tempurnya telah menyerang sebuah sekolah milik PBB yang digunakan oleh militan Palestina di Gaza tengah, dan pihak berwenang di wilayah yang dikelola Hamas melaporkan sedikitnya 27 orang tewas. (Photo by Bashar TALEB / AFP) 

Di bagian lain laporan hari Rabu, COI menuduh perlawanan Palestina di Gaza telah "sengaja membunuh, melukai, menganiaya, menyandera, dan melakukan kekerasan seksual dan berbasis gender" selama Operasi Banjir Al-Aqsa tanggal 7 Oktober.

“Penembakan ribuan proyektil tanpa pandang bulu ke kota-kota Israel yang mengakibatkan kematian dan cederanya warga sipil juga merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional… Hamas dan kelompok bersenjata Palestina harus segera menghentikan serangan roket dan membebaskan semua sandera. penyanderaan merupakan kejahatan perang," Pillay menambahkan dalam pernyataannya.

Namun demikian, penyelidikan COI terhadap peristiwa 7 Oktober juga menuduh pemerintah Israel gagal melindungi warga sipil di Israel selatan di hampir semua bidang.

Menanggapi tuduhan yang memberatkan tersebut, Duta Besar Israel untuk PBB di Jenewa, Meirav Eilon Shahar, menuduh COI telah lama melakukan diskriminasi anti-Israel yang sistematis.

Laporan tersebut, yang akan disampaikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB minggu depan, muncul hanya beberapa hari setelah Sekretaris Jenderal PBB mengumumkan rencana untuk memasukkan Israel ke dalam daftar hitam negara-negara dan kelompok bersenjata ekstremis yang merugikan anak-anak di zona konflik.

(Sumber: The Cradle)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved