Konflik Palestina Vs Israel
Hizbullah Bombardir Iron Dome Israel dengan Rudal Buatan Iran, Sasaran di Perbatasan Lebanon
Iron Dome Israel dibombardir rudal Hizbullah. Diketahui Hizbullah menggunakan rudal buatan Iran.
TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah, kelompok militan Lebanon, dilaporkan membombardir sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Hizbullah menargetkan Iron Dome dengan rudal buatan Iran.
Diketahui Iron Dome, yang dikembangkan oleh Israel, adalah komponen kunci infrastruktur pertahanan negara, yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri.
Iron Dome berperan penting dalam melindungi wilayah sipil dari serangan roket yang sering terjadi.
Menurut Militarniy, sebuah video yang dirilis oleh Hizbullah menunjukkan momen-momen terakhir peluru kendali anti-tank Almas menyerang sasarannya.
Peluncur Iron Dome, yang terletak di dekat Kota Ramot Naftali di Israel di wilayah utara negara itu, menjadi sasaran rudal Hizbullah.
Peluncur tersebut diposisikan sekitar empat kilometer dari perbatasan Lebanon, tempat rudal tersebut diyakini telah ditembakkan.
Beberapa analis berpendapat bahwa rekaman tersebut mungkin menggambarkan umpan dari sistem Iron Dome yang sebenarnya, dengan alasan perbedaan dalam sistem pengangkat hidrolik dan sasis peluncur, serta pengaturan antena komunikasi.
Namun, tidak ada verifikasi independen yang dilakukan untuk mengonfirmasi penghancuran peluncur Iron Dome yang asli.
Dan tidak ada laporan mengenai ledakan amunisi, yang biasanya terjadi setelah serangan berhasil terhadap wadah peluncur rudal.
Diketahui Hizbullah, bersama dengan Hamas, telah menargetkan aset pertahanan udara Israel selama bertahun-tahun.
Baca juga: Media Tersohor Israel Akui Drone Hizbullah Makin Jempolan, Tambah Susah Dideteksi IDF
Insiden ini, jika dikonfirmasi, akan menandai peristiwa pertama yang diketahui publik mengenai Iron Dome yang diserang oleh kelompok-kelompok tersebut.
Hizbullah juga dilaporkan menyerang aset militer Israel lainnya, termasuk kendaraan komunikasi dan truk militer taktis, dengan menggunakan sistem rudal yang baru diperoleh.
Gerombolan Drone Bunuh Diri Hizbullah Serang Barak Militer Israel
Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah menyerang situs militer Israel yang baru didirikan di dekat perbatasan, akibat serangan tersebut mengakibatkan kematian dan cedera beberapa perwira dan tentara Israel, Rabu (5/6/2024).
Hizbullah menyerang kumpulan tentara Israel itu dengan drone.
Drone tersebut menyerang tenda barak yang digunakan oleh pasukan pendudukan Israel, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 20 lainnya.
Menurut Unit Media Militer Hizbullah, Angkatan Udara Tak Berawak Hizbullah meluncurkan segerombolan drone bunuh diri ke lokasi militer Israel yang terletak di Elkosh, sebelah utara Hurfesh.
Hizbullah menyatakan, serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Israel di kota al-Naqoura di Lebanon pada Selasa (4/6/2024).
Insiden itu menandai serangan balasan kelima yang dilakukan Hizbullah sebagai respons terhadap serangan terhadap al-Naqoura sejak 31 Mei 2024.
Media Israel melaporkan, serangan tersebut termasuk peluncuran rudal anti-tank, diikuti setidaknya satu drone bunuh diri yang menargetkan lokasi di Hurfesh, hanya beberapa ratus meter dari Elkosh, mengutip Palestine Chronicle.
Situs ini sebelumnya merupakan lapangan sepak bola, yang baru-baru ini diambil alih oleh militer Israel.
Hizbullah telah mengintensifkan serangannya terhadap situs-situs Israel yang baru didirikan.
Operasi terbaru ini diumumkan oleh Hizbullah di tengah kunjungan para pejabat tinggi Israel ke wilayah pendudukan utara, di mana mereka mengeluarkan ancaman perang terhadap Lebanon.
Kunjungan-kunjungan ini termasuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Keamanan Yoav Gallant, Kepala Staf Herzi Halevi, anggota kabinet perang Benny Gantz, dan Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir, semuanya menyampaikan ancaman terhadap Lebanon dan Hizbullah.
Hizbullah Siap Perang Habis-habisan Lawan Zionis Israel
Hizbullah mengatakan siap perang habis-habisan melawan zionis Israel.
Hal itu dikatakan Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Selasa (4/6/2024).
Pihaknya bersumpah setiap perluasan perang Israel di Lebanon akan mengakibatkan kehancuran dan pengungsian di Israel.
Di sisi lain Qassem membantah laporan mengenai penarikan pasukan elit Hizbullah, Pasukan Radwan, dari perbatasan Israel.
Qassem menegaskan Hizbullah baru menggunakan sebagian kecil dari kemampuannya, dalam melawan Israel, mengutip Palestine Chronicle.
Qassem juga berbicara tentang kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
“Tawaran Biden untuk ketenangan (di Gaza) tidak memiliki objektivitas dan merupakan bagian dari proposisi internal pemilu Amerika Serikat (AS),” katanya, mengacu pada proposal yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat lalu.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.