Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir: Tentara Israel di Penyeberangan Rafah Ancam Sopir Truk Bantuan, Gaza Bahaya Kelaparan

ekarang ada kehadiran militer Israel di pinggiran Penyeberangan Rafah dan operasi militer yang membahayakan konvoi bantuan dan pengemudi truk

Tangkap Layar/Foto oleh Ali Moustafa/Getty Image
Truk bantuan berisi perbekalan untuk Gaza mengantri di Kota Al-Arish setelah perbatasan ditutup, pada 8 Mei 2024 di Arish, Mesir. 

Mesir: Tentara Israel Kuasai Penyeberangan Rafah, Sopir Truk Bantuan dalam Bahaya, Gaza Bisa Kelaparan

TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran pasukan militer Israel (IDF) di gerbang perbatasan diklaim Mesir menimbulkan ancaman bagi pengiriman bantuan dari jalur penyeberangan Rafah.

"Penghentian pengiriman bantuan melalui Penyeberangan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza terkait dengan ancaman terhadap pekerjaan kemanusiaan akibat operasi militer Israel di wilayah tersebut," kata Menteri Luar Negeri Mesir pada hari Senin, menurut laporan Reuters.

Operasi militer IDF itu, bahkan menyasar para sopir truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang sedianya dikirimkan ke Gaza. 

Baca juga: Seruan Serangan Besar ke Mesir Menggema di Israel: Tolak Hamastan dan Fathistan di Gaza Pasca-Perang

“Sekarang ada kehadiran militer di pinggiran Penyeberangan Rafah dan operasi militer yang membahayakan konvoi bantuan dan pengemudi truk,” kata Sameh Shoukry kepada wartawan setelah bertemu dengan timpalannya dari Yunani di Kairo.

“Prosedur akibat operasi militer Israel mempengaruhi pengoperasian Penyeberangan Rafah,” ujarnya.

Aktivitas di Penyeberangan Rafah, yang terletak di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza sepanjang 13 km (8 mil) telah terhenti, sejak Israel meningkatkan serangan militernya dan mengambil alih kendali operasional Penyeberangan tersebut dari sisi Gaza pada tanggal 7 Mei.

Pengiriman bantuan internasional tertahan di sisi perbatasan Mesir, sehingga menimbulkan kekhawatiran kalau sebagian pasokan makanan akan musnah.

Sebagian wilayah Gaza terancam kelaparan setelah lebih dari tujuh bulan perang.

Sebagian besar bantuan yang dikirim ke Gaza sejak dimulainya konflik antara Israel dan Palestina pada bulan Oktober datang melalui Mesir.

Bantuan itu memasuki Gaza melalui Rafah atau Persimpangan Karm Abu Salem di dekat perbatasan Israel dengan Wilayah Palestina.

Shoukry mengulangi seruan agar Israel membuka penyeberangan darat lainnya untuk menyalurkan bantuan.

“Ada penyeberangan militer tertutup yang harus digunakan jika ada kekhawatiran kemanusiaan yang nyata mengenai apa yang terjadi di Gaza,” katanya.

Foto saat tank Mesir dikerahkan di dekat penyeberangan Rafah dengan Gaza, pada 31 Oktober 2023 lalu
Foto saat tank Mesir dikerahkan di dekat penyeberangan Rafah dengan Gaza, pada 31 Oktober 2023 lalu (AFP)

Kerahkan Tank ke Perbatasan

Konflik antara Israel dan militan Hamas di wilayah Rafah yang kian memanas mendorong pemerintah Mesir untuk mengerahkan sejumlah pasukan ke timur laut Sinai yang berbatasan langsung dengan Rafah.

Hal ini diungkap penduduk Sheikh Zuweid di Sinai, kepada jurnalis Middle East Eye mereka mengatakan 15 kendaraan lapis baja militer Mesir beriringan mengarah ke perbatasan Sinai-Gaza.

Pengerahan ini terjadi di tengah ketegangan Mesir dan Israel dalam beberapa waktu terakhir.

Hal senada juga turut dilontarkan yayasan Hak Asasi Manusia Sinai yang melihat konvoi kendaraan lapis baja militer Mesir tiba di desa Al-Joura.

Sejumlah pihak menila pengerahan pasukan tambahan ke Sinai menandai peningkatan serius antara Kairo dengan Tel Aviv.

Baca juga: Dermaga Apung Gaza Dioperasikan, Warga Palestina Serbu Ratusan Ton Bantuan Kemanusian yang Masuk

Pengerahan pasukan mulai dilakukan Mesir tepat setelah PM Israel Benyamin Netanyahu mengutus pasukannya untuk melakukan operasi militer ke Rafah, kota perbatasan Mesir.

Negara Zionis itu memerintahkan ratusan ribu warga Palestina untuk meninggalkan kota Rafah menuju Al Mawasi yang berada di tepi pantai Gaza.

Untuk mempercepat migrasi paksa tersebut Israel bahkan mengirim beberapa tank tempur.

Alasan ini yang membuat Mesir siaga tinggi hingga mengirim belasan alat tempur, dan terpaksa menutup perbatasan Rafah dari sisinya, mengantisipasi apabila serangan Israel akan meluas hingga wilayah perbatasan negaranya.

Ancaman itu diutarakan Kairo untuk menggertak Netanyahu dan pasukannya agar tak nekat melanjutkan serangan darat di Gaza selatan, terutama Rafah yang berbatasan langsung dengan Mesir.

Mesir Ikut Afsel Tuntut Genosida Israel

Retaknya hubungan Mesir dengan Israel, membuat pimpinan Mesir Abdul Fattah as-Sisi baru-baru ini bergabung dengan Afrika Selatan dalam mengajukan gugatan genosida Israel ke Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ).

"Pengumuman intervensi dalam kasus ini muncul, mengingat perluasan cakupan dan skala pelanggaran Israel terhadap warga sipil di Gaza," demikian pernyataan resmi Kemenlu Mesir.

Keterlibatan Kairo dalam gugatan Afrika Selatan menjadi langkah baru bagi hubungan Mesir dan Israel.
Menandai retaknya Perjanjian Camp David 1979, dimana keduanya telah berjanji untuk tidak melakukan intervensi politik dan keamanan wilayah perbatasan masing-masing.

(oln/memo/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved