Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Tak Takut bila Ukraina dan Barat Coba Ultimatum Rusia dengan Resolusi dari Zelensky
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak takut saat Ukraina dan Barat mencoba mengultimatum Rusia dengan resolusi perdamaian dari Zelensky.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Rusia tidak akan menyerah pada kemungkinan ultimatum dari Ukraina dan negara-negara Barat.
Putin menyebutnya sebagai langkah putus asa ketika Ukraina mencoba untuk mengakhiri perang secara diplomatis karena gagal melakukannya secara militer.
Ukraina dan negara-negara Barat akan melakukan konferensi "Formula Perdamaian" dengan mengundang Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Swiss pada pertengahan Juni mendatang.
Putin menganggap langkah tersebut tidak sah karena Rusia tidak dilibatkan sebagai pihak yang berperang dengan Ukraina.
“Mereka ingin mengumpulkan sebanyak mungkin negara, meyakinkan semua orang bahwa proposal terbaik adalah persyaratan pihak Ukraina, dan kemudian mengirimkannya kepada kami dalam bentuk ultimatum,” kata Putin kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).
“Apakah itu cara seseorang bernegosiasi dengan serius? Tentu tidak," ujarnya.
Presiden Rusia itu mengingat apa yang terjadi dengan perundingan Rusia dan Ukraina yang gagal pada awal invasi karena campur tangan dari negara-negara pendukung Ukraina.
"Rusia tidak pernah menolak untuk bernegosiasi. Para politisi di Ukraina-lah yang mengundurkan diri dari proses negosiasi segera setelah pasukan (Rusia) ditarik kembali dari Kyiv," kata Putin.
"Kami ditipu sekali lagi," lanjutnya, seperti diberitakan TASS.
Putin mengatakan negosiasi tersebut gagal karena negara-negara Barat yang mendukung Ukraina meminta Kyiv untuk berperang dan mengalahkan Rusia.
"Tidak ada dokumen yang dapat ditandatangani jika pihak lawan menodongkan senjata ke pelipis Anda," kata Putin menggambarkan penolakan dari negara Barat dan mendorong Ukraina berperang.
Baca juga: Sambut Niat China, Putin Masih Terbuka soal Akhiri Perang Rusia-Ukraina
“Keesokan harinya mereka membuang perjanjian kita ke tempat sampah dan berkata, ‘Baiklah, sekarang kita akan berjuang sampai akhir’,” kenang Putin.
Ia memandang para pemimpin Barat memang menginginkan Rusia menderita kekalahan strategis dalam perang di Ukraina.
"Para pemimpin Barat mengambil posisi yang sekarang diketahui seluruh dunia, 'Rusia harus dikalahkan di medan perang, menderita kekalahan strategis'. Bukan kami yang berperilaku seperti ini," kata Putin, dikutip dari Cuba Si.
Menurutnya, Rusia kali ini harus lebih berhati-hati untuk mempercayai pihak lain yang berniat mendorong perdamaian Rusia dan Ukraina.
Putin menegaskan Rusia tetap terbuka jika Ukraina ingin mengakhiri perang dengan negosiasi antara kedua pihak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.