Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Bikin Zona Abu-abu Wilayah Kharkov di Deep State, Tanda-tanda Area Ukraina Bakal Berkurang

Area abu-abu dilakukan oleh militer Rusia sebelum menguasai atau membuat kemajuan di suatu daerah yang diserang.

Sputnik
Tentara Rusia menembakkan howitzer ke wilayah pertahanan Ukraina di Kharkov 

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia disebut-sebut telah membuat zona abu-abu di wilayah Kharkov di Deep State.

Hal ini membuat khawatir pihak Ukraina, karena kebiasaan pasukan Vladimir Putin jika akan menguasai sebuah daerah.

Area abu-abu dilakukan oleh militer Rusia sebelum menguasai atau membuat kemajuan di suatu daerah yang diserang.

Pada Kamis (9/5/2024) malam hingga Jumat (10/5/2024) pagi, area abu-abu di publik militer Deep State menandai sejumlah daerah yaitu desa Strelka-Krasnoe-Pylnaya-Borisovka, dan juga menuju Volchansk.

Baca juga: Vladimir Putin Menyindir Barat, dengan Mempersenjatai Kiev Mereka Pikir Bisa Hancurkan Rusia

“Musuh melakukan upaya awal untuk memenuhi desa-desa dengan personel, khususnya di desa Pylnaya. Anda dapat mengklaim telah menangkis semua serangan, memutarbalikkan informasi, tetapi orang-orang yang bertanggung jawab yang seharusnya menanggapi hal ini sejak awal sekarang sedang memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya," kata Deep State dikutip dari Strana.

Secara umum, militer Ukraina bahwa Federasi Rusia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan kemajuan besar, “tetapi tidak diketahui berapa banyak kekuatan utama yang siap digunakan untuk manuver ini.”

Deep State juga menulis bahwa kendaraan lapis baja Rusia menerobos desa Pylnaya dekat Kharkov, namun hancur.

Sebelumnya, 3 unit peralatan dibakar di utara pemukiman Morokhovets-Oleynikovo. Tidak disebutkan apakah semua kendaraan yang menerobos hancur.

Sebaliknya, Reuters, mengutip sumber militer tingkat tinggi dari Ukraina, menulis bahwa Rusia maju satu kilometer pagi ini di daerah Volchansk di wilayah Kharkov.

Dengan cara ini, Rusia berupaya menciptakan zona penyangga, kata sumber itu.

Menurutnya, pasukan Rusia berusaha untuk mendorong Angkatan Bersenjata Ukraina mundur sepuluh kilometer dari perbatasan Rusia dan pasukan Kyiv berusaha membendung mereka.

Sementara media asal Moskow, Russia Today memberitakan pasukan Putin telah merebut dua permukiman di Wilayah Kharkov dan Donbass dari pasukan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, pasukan mengusir pasukan Ukraina dari desa Kislovka, sekitar 25 km sebelah timur Kupiansk, pusat logistik utama Ukraina di wilayah tersebut.

Baca juga: Rusia Akan Hajar Pasukan Prancis Jika Mereka Nekat Masuki Wilayah Ukraina

Pengumuman ini disampaikan dua hari setelah dilaporkan adanya perebutan desa Kotlyarovka, tepat di sebelah selatan Kislovka.

Perkembangan ini tampaknya menandakan intensifikasi pertempuran di poros Kharkov, di mana garis depan – yang kira-kira membentang di sepanjang perbatasan antara Wilayah Kharkov di Ukraina dan Republik Rakyat Lugansk di Rusia – sebagian besar tetap statis selama berbulan-bulan.

Pasukan Rusia juga telah membebaskan desa Novokalinovo di Republik Rakyat Donetsk Rusia, klaim kementerian tersebut. Desa ini terletak tepat di sebelah timur Ocheretino, pusat kereta api utama di wilayah tersebut dan benteng penting karena posisinya yang tinggi.

Pasukan Rusia menerobos garis pertahanan Ukraina di dekat Ocheretino pada akhir April, dan pembebasan penuh kota tersebut diumumkan oleh Kementerian Pertahanan pada hari Minggu.

Pasukan Rusia menyerang posisi Ukraina dengan mortar
Pasukan Rusia menyerang posisi Ukraina dengan mortar (Kementerian Pertahanan Rusia)

Jatuhnya Ocheretino rupanya menjadi masalah besar bagi pasukan Ukraina yang ditempatkan di wilayah tersebut, karena menyebabkan hilangnya beberapa desa di sekitar kota dalam hitungan beberapa hari.

Di Ukraina, kekalahan Ocheretino banyak disalahkan pada Brigade Mekanik ke-115, yang dilaporkan meninggalkan posisinya tanpa perintah untuk melakukannya.

Komando Ukraina mengerahkan pasukan cadangan dalam upaya untuk merebut kembali wilayah tersebut, termasuk Brigade Mekanik ke-47 ‘Magura’, dengan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat, termasuk tank M1 Abrams buatan AS dan kendaraan tempur infanteri Bradley. Namun, unit tersebut, yang di Ukraina digambarkan sebagai kekuatan elit, tampaknya gagal menstabilkan situasi.

Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengatakan pasukan Rusia memegang kendali penuh atas situasi medan perang dan terus bergerak maju.

Sepanjang bulan April, pasukan Ukraina rata-rata kehilangan sekitar 1.000 tentara per hari, kata menteri tersebut awal bulan ini, dan memperkirakan kerugian militer Kiev mencapai 111.000 tentara pada tahun ini saja.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved