Konflik Palestina Vs Israel
Kala Hamas Setuju Gencatan Senjata, Warga Gaza Bersorak sedangkan Israel Masih Desak Evakuasi Rafah
Bisa dibilang kalau proposal gencatan senjaata itu rumit dan akan melibatkan tiga fase, yang masing-masing fase akan berlangsung selama enam minggu.
Pada fase kedua perjanjian, operasi militer akan dihentikan secara permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Juga akan ada pertukaran tahanan lainnya, kali ini melibatkan seluruh pria Israel yang tersisa, termasuk tentara yang ditawan di Gaza.
Warga Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas jumlah tahanan Palestina yang belum ditentukan.
- Fase ketiga
Fase ketiga adalah pertukaran sisa-sisa tawanan dan tahanan yang ditahan oleh kedua belah pihak.
Baca juga: Israel Serang Rafah usai Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Pejuang Gaza Tembakkan Roket ke Israel
Dari sisi pembangunan, fase ini akan melibatkan rencana rekonstruksi Gaza untuk jangka waktu tiga hingga lima tahun.
Mungkin yang paling penting, diakhirinya blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
Apa reaksi Israel?
Israel masih mendesak warga Palestina di Rafah timur untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Persiapan serangan darat masih terus berlanjut meski dikecam masyarakat internasional.
Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa Israel tidak menganggap kesepakatan akan terjadi.
Tapi sekarang, seperti yang dikatakan oleh Wakil Pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, keputusan ada di tangan Israel.
Israel menanggapinya dengan hati-hati.
Laporan awal di media Israel menyampaikan pesan bahwa kesepakatan yang disetujui Hamas bukanlah hal yang sedang didiskusikan Israel.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir segera melalui media sosial menolak kesepakatan tersebut dan tetap menegaskan akan melancarkan invasi ke Rafah.
Seorang pejabat Israel yang berbicara kepada kantor berita Reuters menambahkan bahwa pengumuman Hamas tampaknya “adalah tipu muslihat yang dimaksudkan untuk membuat Israel terlihat seperti pihak yang menolak kesepakatan”.
Dan pada akhirnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan itu tidak memenuhi tuntutan Israel.
Anggota keluarga tawanan yang ditahan di Gaza melakukan protes di Tel Aviv, menyerukan pemerintah untuk menerima kesepakatan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.