Konflik Palestina Vs Israel
Kabinet Israel Gelar Pemungutan Suara untuk Tutup Jaringan Al Jazeera
Kabinet Keamanan Israel mengadakan pemungutan suara untuk menutup kantor televisi Al Jazeera yang berbasis di Doha, pada hari Kamis (2/5/2024).
Selain Netanyahu, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi mengatakan Al Jazeera telah bertindak sebagai "senjata propaganda Hamas" dengan "mendorong perjuangan bersenjata melawan Israel".
"Tidak mungkin menoleransi media, yang memiliki kredensial pers dari Kantor Pers Pemerintah dan kantor di Israel, yang bertindak dari dalam melawan kami, tentu saja selama masa perang," katanya.
AS bereaksi atas ancaman penutupan Al Jazeera
Amerika Serikat (AS) bersuara terkait persoalan ini.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa langkah Israel untuk menutup Al Jazeera akan "mengkhawatirkan".
"Amerika Serikat mendukung pekerjaan penting jurnalis di seluruh dunia dan itu termasuk mereka yang meliput konflik di Gaza," kata Jean-Pierre kepada wartawan, Senin (1/4/2024).
"Jadi kami percaya bahwa bekerja itu penting. Kebebasan pers itu penting. Dan jika laporan tersebut benar, maka ini mengkhawatirkan kami," ucapnya.
Baca juga: Zionis Sekap Jurnalis Al Jazeera di RS Al Shifa dari Fajar hingga Malam, Pakaian pun Dilucuti
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebuah badan pengawas kebebasan media, mengatakan undang-undang baru Israel "menimbulkan ancaman signifikan terhadap media internasional".
"Hal ini berkontribusi pada iklim sensor mandiri dan permusuhan terhadap pers, sebuah tren yang meningkat sejak dimulainya perang Israel-Gaza," kata CPJ.
Gedung Putih mengakui bahwa pihaknya prihatin dengan tindakan Israel yang melarang siaran saluran berita Qatar di negara tersebut.
"Saya akan merujuk pada Israel untuk mengetahui apa yang mungkin mereka pertimbangkan atau tidak," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
"Jika benar, tindakan seperti ini mengkhawatirkan." katanya.
Al Jazeera dituduh bias anti-Israel
Seperti diketahui, Netanyahu sudah lama berniat untuk menutup siaran Al Jazeera dengan tuduhan bias anti-Israel.
Israel sering mengecam Al Jazeera, yang memiliki kantor di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.
Januari kemarin, Israel mengklaim bahwa jurnalis Al Jazeera dan pekerja lepas yang tewas dalam serangan udara di Gaza adalah bentuk operasi teror.
Dikutip dari TRT World, bulan berikutnya mereka mengatakan jurnalis Al Jazeera lain, yang terluka dalam serangan terpisah, merupakan "wakil komandan kompi" di Hamas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.