Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

UNRWA Bantah Klaim Israel yang Kebelet Serang Rafah: Jutaan Warga Sipil Belum Dievakuasi

Bertentangan dengan pernyataan Netanyahu, Lazzarini menegaskan hingga saat ini warga sipil Gaza belum diminta untuk mengungsi dari Rafah.

AFP
Sebuah kamp untuk pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan dekat perbatasan dengan Mesir pada 28 April 2024. 

UNRWA Bantah Klaim Israel yang Kebelet Serang Rafah: Jutaan Warga Sipil Belum Dievakuasi

TRIBUNNEWS.COM - Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan kalau Israel belum meminta evakuasi warga sipil dari Rafah.

Dalam sebuah pernyataan pers yang disiarkan media Arab dan internasional, Selasa (30/4/2024), Lazzarini menyangkal klaim perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengatakan kalau proses evakuasi penduduk dan warga sipil di Rafah telah dimulai.

Baca juga: Israel Siap Serbu Rafah dalam 72 Jam, Tank dan Pasukan IDF Sudah Berbaris Tunggu Lampu Hijau

Lazzarini menjelaskan, memang ada kekhawatiran besar di Gaza terhadap serangan militer Israel ke Rafah jika kesepakatan pertukaran tahanan antara Hams dan Israel tidak tercapai pada pekan ini.

Bertentangan dengan pernyataan Netanyahu, Lazzarini menegaskan hingga saat ini warga sipil Gaza belum diminta untuk mengungsi dari Rafah.

"Ada kekhawatiran hal tersebut (serangan darat Israel ke Rafah) akan benar-benar terjadi (saat penduduk belum dievakuasi) jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai pada minggu ini.

Baca juga: Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar konferensi pers di kantornya di Yerusalem, 31 Maret 2024.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar konferensi pers di kantornya di Yerusalem, 31 Maret 2024. (Times of Israel)

Netanyahu: Deal atau Deadlock, Israel akan Masuk ke Rafah

Di sisi lain, Israel Broadcasting Corporation menyebut Netanyahu membatalkan sidang dewan perang yang seharusnya membahas negosiasi pembebasan tahanan di Gaza.

Sikap ini sejalan dengan pernyataan Netanyahu yang menyebut Israel akan memasuki Rafah tanpa menghiraukan perundingan gencatan senjata.

Hal ini disampaikan Benjamin Netanyahu dalam perbincangan dengan keluarga dan kerabat para sandera.

“Gagasan bahwa kita akan menghentikan perang sebelum mencapai semua tujuannya bukanlah suatu pilihan,” kata Netanyahu, Selasa (30/4/2024), dikutip dari The Times of Israel.

Netanyahu menambahkan, Israel akan memasuki Rafah dengan atau tanpa adanya kesepakatan.

“Kami akan memasuki Rafah dan kami akan melenyapkan batalyon Hamas di sana – baik ada kesepakatan atau tidak – untuk mencapai kemenangan total," lanjutnya.

Delegasi Hamas Tinggalkan Kairo

Associated Press melaporkan, para pejabat Hamas telah meninggalkan Kairo Mesir setelah melakukan pembicaraan dengan para pejabat Mesir mengenai proposal gencatan senjata baru di Gaza.

Delegasi Hamas dikabarkan akan kembali ke Kairo dengan tanggapan tertulis terhadap proposal gencatan senjata tersebut, tanpa menyebutkan kapan.

Dilansir The Guardian, meskipun rincian usulan kesepakatan tersebut belum dipublikasikan secara lengkap, diperkirakan garis besarnya melibatkan Hamas yang pada awalnya memulangkan antara 30 hingga 40 sandera yang rentan termasuk wanita, anak-anak dan mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved