Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Panglima Syrsky: Pasukan Ukraina Tinggalkan Tiga Desa Demi Keselamatan

Pasukan Ukraina semakin terdesak dari wilayahnya dan semakin menjauh ke barat di wilayah Donetsk.

Editor: Hendra Gunawan
Strana
Pembangkit listrik di wilayah Donetsk, Ukraina yang dihancurkan oleh pasukan Rusia 

TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Ukraina semakin terdesak dari wilayahnya dan semakin menjauh ke barat di wilayah Donetsk.

Tiga desa dalam sepekan kemarin telah dikuasai oleh pasukan Vladimir Putin, setelah desa-desa itu dihujani dengan bom-bom luncur berdaya ledak tinggi FAB-1500 dan FAB 500.

Jenderal Oleksandr Syrsky pada hari Minggu (28/4/2024) melalui postingan Telegram mengatakan, pasukannya terpaksa meninggalkan tiga desa sebelah barat Donetsk yaitu desa Berdychi, Semyonovka dan Novomikhailovka.

Baca juga: Negaranya Sedang Berperang, Ini Jumlah Tentara Rusia dan Ukraina yang Desersi

"Pasukan Ukraina kalah jumlah. Ini memberikan alasan untuk menjaga kehidupan dan kesehatan para pejuang kami," kata Syrsky dikutip dari Russia Today.

Panglima menjelaskan, situasi sangat sulit terjadi di mana-mana karena serangan Rusia sangat masif.

“Situasi tersulit terjadi di arah Pokrovsk dan Kurakhovo, di mana pertempuran sengit terus berlanjut,” kata Syrsky. “Musuh telah menyerang hingga empat brigade ke arah ini, dan mencoba mengembangkan serangan di sebelah barat Avdiivka dan Maryinka, menuju Pokrovsk dan Kurakhovo.”

Secara umum, jelasnya, Rusia telah mencapai keberhasilan taktis tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh keuntungan operasional.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, pasukan Kiev telah kehilangan lebih dari 8.000 tentara hanya dalam seminggu terakhir.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia juga membebaskan kota Bogdanovka, yang terletak di dekat kota strategis Chasov Yar (biasa juga disebut Chasiv Yar) di utara Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Chasov Yar berada di dataran tinggi, dan merebutnya akan memberikan unit Rusia posisi menguntungkan untuk menyerang kota-kota penting lainnya yang dikuasai Ukraina.

Jenderal Ukraina tersebut mengakui pada hari Minggu bahwa pasukan Rusia menyerang di “seluruh garis depan,” yang membentang lebih dari 1.000 kilometer (620 mil).

Baca juga: Drone Ukraina Hajar Gudang Minyak Rusia, Rudal Moskow Bikin Listrik Odessa Padam

Pada hari Jumat ia mengatakan kepada pendukung Barat bahwa pasukan Kiev menghadapi “situasi operasional dan strategis yang sulit, yang cenderung menjadi lebih buruk.”

Situasi tersulit, seperti yang diakui Angkatan Bersenjata Ukraina kemarin, terjadi di daerah Ocheretino di barat laut Avdeevka.

Kelompok Angkatan Bersenjata Ukraina Khortitsa mengatakan bahwa Rusia berhasil menerobos dan mendapatkan pijakan “di bagian tertentu Ocheretino.”

“Untuk saat ini, unit dimana musuh berada berada di bawah kendali tembakan kami. Semua tindakan diambil untuk mengusir musuh dari sana, pertempuran sengit terus berlanjut, situasi dikendalikan oleh satuan Angkatan Pertahanan,” kata juru bicara kelompok itu Nazar Voloshin.

Jet tempur Su-34 Rusia. Moskow dilaporkan sudah kehilangan sebanyak 20 pesawat Su-34 sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022 silam. Tiga di antaranya jatuh karena insiden non-combat.
Jet tempur Su-34 Rusia. Moskow dilaporkan sudah kehilangan sebanyak 20 pesawat Su-34 sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022 silam. Tiga di antaranya jatuh karena insiden non-combat. (Dmitry Terekhov (CC BY-SA 2.0))
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved