Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kesaksian Staf UNICEF yang Selamat Dari Rudal Israel, Ngaku Ditembaki saat Kirim Bantuan ke Gaza

Militer Israel dengan sengaja menembaki mobil bantuan kemanusian yang berisi bahan pangan dan perlengkapan logistik yang akan dikirim ke Gaza

ANWAR AMRO / AFP
Juru bicara UNICEF yang selamat dari penembakan maut menuturkan bahwa militer Israel dengan sengaja menembaki mobil bantuan kemanusian yang berisi bahan pangan dan perlengkapan logistik yang akan dikirim ke pengungsi Palestina. 

Pihak PBB mengatakan setidaknya hampir 200 pekerja kemanusiaan telah terbunuh sejak penyerangan Israel di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

Jumlah tersebut bertambah usai 7 relawan kemanusiaan dari NGO World Central Kitchen (WCK) tewas beberapa waktu lalu.

Adapun 7 relawan yang tewas di antaranya berasal dari Australia, Polandia, Inggris, seorang berkewarganegaraan ganda AS-Kanada, dan Palestina.

Insiden tersebut bermula ketika para pekerja sedang melakukan perjalanan di daerah yang ‘bebas konflik’.

Rombongan itu berjalan dengan konvoi 2 mobil lapis baja berlogo WCK dan sebuah kendaraan tanpa pelindung.

Sebelum melakukan perjalanan Pihak WCK mengaku telah berkoordinasi dengan IDF mengenai konvoi petugas itu yang bertolak dari sebuah gudang di Deir Al-Balah.

Mereka mengungkap baru saja mengirimkan lebih dari 100 ton bantuan pangan yang dibawa ke Gaza melalui perairan.

Namun secara mengejutkan Israel menembaki truck bantuan tersebut hingga 7 staff WCK yang berada dalam truk tewas.

"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi-organisasi kemanusiaan yang bekerja di tengah situasi paling mengerikan ketika makanan digunakan sebagai senjata perang. Ini tidak bisa dimaafkan," kata CEO WCK Erin Gor.

Atas insiden mematikan ini, sejumlah negara kompak melayangkan ultimatum kepada Netanyahu.

Seperti Presiden AS Joe Biden yang menegaskan kepada Netanyahu bahwa serangan terhadap tim WCK tidak dapat diterima.

Biden juga turut memperingatkan bahwa kebijakan AS mengenai konflik di masa depan akan bergantung pada tindakan Israel untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

Hal senada juga dilakukan Perdana Menteri Australia. Ia menegaskan serangan terhadap petugas kemanusiaan di Gaza tidak bisa diterima.

Australia juga akan mengambil langkah tegas menuntut transparansi dalam penyelidikan serangan udara di Gaza yang menewaskan tujuh relawan, termasuk seorang warga Australia.

“Australia akan terus mencari informasi yang jelas dan transparansi mengenai pembunuhan tersebut, itulah sebabnya kami akan menunjuk orang yang tepat untuk memeriksa rincian kejadian tersebut,” jelas Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

(Tribunnews.com / Namira Yunia Lestanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved