Kamis, 2 Oktober 2025

Populer Internasional: Tewasnya 3 Putra Pemimpin Hamas - Israel Panic Buying Gara-gara Proksi Iran

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya tewasnya 3 putra petinggi Hamas, Ismail Haniyeh.

Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya tewasnya 3 putra petinggi Hamas, Ismail Haniyeh. 

Banyak pengamat menduga serangan Iran tidak akan dilakukan secara langsung.

Besar kemungkinan serangan itu akan dilancarkan lewat proksi-proksi Iran, misalnya Hizbullah dan Houthi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Sempat Tawarkan Bantuan ke Israel, Prancis Kini Berbalik Ancam Israel dengan Sanksi

Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengatakan Israel harus ditekan atau barangkali dijatuhi sanksi agar negara Zionis itu bersedia membuka pintu perlintasan untuk keperluan penyaluran bantuan ke Jalur Gaza.

Adapun saat ini jumlah truk bantuan yang masuk di Gaza dilaporkan telah meningkat banyak.

"Harus ada alat pengaruh dan ada banyak alat, hingga sanksi agar mengizinkan bantuan kemanusiaan melewati titik pemeriksaan," kata Sejourne kepada RFI dan France 24 pada hari Selasa, (9/4/2024), dikutip dari The Times of Israel.

"Prancis adalah salah satu negara pertama yang mengusulkan agar Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada pemukim Israel yang melakukan tindak kekerasan di Tepi Barat."

Sejourne menyebut negaranya bisa saja terus mengusulkan sanksi kepada Israel.

"Kami akan melanjutkannya jika diperlukan, demi membuka bantuan kemanusiaan."

Ancaman itu merupakan langkah dramatis yang diambil oleh Prancis.

Baca juga: Israel Mempertimbangkan Pembebasan Bersyarat 900 Tahanan Palestina Ditukar 40 Sandera Israel

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Rusia Gunakan Senjata Kimia Melawan Pasukan Ukraina, Ciptakan Kepanikan sebelum Lancarkan Serangan

Rusia melancarkan serangan hariannya terhadap Ukraina dengan menggunakan senjata kimia terlarang, The Telegraph melaporkan.

Laporan tersebut, yang mengutip pasukan garis depan Ukraina, mengatakan pasukan Rusia menggunakan senjata kimia untuk menciptakan kepanikan sebelum melancarkan serangan terhadap posisi Ukraina.

Dikatakan bahwa Rusia menggunakan drone untuk menjatuhkan granat berisi gas CS atau yang biasa dikenal dengan gas air mata.

Gas CS merupakan bahan kimia yang penggunaannya dalam perang dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia.

Komandan tim pengintai Ukraina yang ditempatkan di dekat kota garis depan Chasiv Yar di Donetsk, Ukraina timur, mengatakan kepada The Telegraph bahwa pasukan Rusia kesulitan mengusir pasukan Ukraina dengan menggunakan artileri, sehingga mereka menggunakan gas beracun.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved