Konflik Palestina Vs Israel
Warganya Panic Buying, Israel Terancam Dikeroyok Proksi-Proksi Iran, IRGC Bisa Tutup Selat Hormuz
Israel terancam dikeroyok proksi-proksi Iran setelah menyerang kedutaan Iran di Suriah.
Dia kemudian menyebut Iran sebagai "kepala ular". Menurut dia, tidak akan ada Hamas tanpa Iran.

Ancam tutup Selat Hormuz
Baca juga: Israel akan Serang Rafah, tapi Iran akan Serang Israel, Mana yang akan Lebih Dulu Terjadi?
Di tengah ketegangan Iran-Israel, Pasukan Garda Revolusioner Iran (IRGC) memperingatkan bahwa mereka bisa menutup Selat Hormuz.
Seorang panglima IRGC bernama Alireza Tangsiri menegaskan bahwa Iran mampu menutup selat Hormuz jika memang diperlukan.
Namun, kepada Al-Mayadeen, Tangsiri menyebut langkah penutupan itu belum dilakukan.
Meski demikian, penutupan itu bisa dipertimbangkan jika Iran melihat adanya upaya musuh untuk mengganggu operasinya di kawasan itu.
Adapun Selat Hormuz adalah jalur laut yang sangat penting bagi pelayaran dunia.
Sebelumnya, Iran juga pernah mengancam akan menutup selat itu saat ada ketegangan antara Iran dan AS-Israel meningkat.
Tangsiri kemudian menyinggung rencana serangan balasan Iran terhadap Israel.
"Kami tidak akan diserang tanpa menyerang balik, tetapi kami tidak buru-buru dalam pembalasan kami," katanya dikutip dari I24News.
Warga Israel dilanda panic buying
Sementara itu, warga Israel kini kalang kabut dan dilanda panic buying di tengah ancaman serangan Iran.
Dikutip dari Express Daily, mereka menyerbu supermarket dan menimbun bahan makanan.
Baca juga: Menlu Iran Resmikan Bangunan Baru Layanan Konsuler Iran di Damaskus Dekat Konsulat yang Dibom Israel
Video-video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga Israel bergegas menuju supermarket guna mendapatkan barang-barang penting.
Beberapa video bahkan memperlihatkan rak-rak di supermarket sudah kosong karena barang ludes terjual.
Adapun bank-bank di Israel sudah diminta untuk bersiap akan adanya penarikan uang besar-besaran dari mesin ATM.
Selain itu, Bank Sentral Israel sudah memberikan saran kepada lembaga keuangan untuk bersiap akan skenario seperti itu.
Komando Dalam Negeri Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berusaha menenangkan warga Israel.
IDF mengatakan warga Israel tidak perlu membeli genset listrik dan persediaan makanan secara besar-besaran.
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.