Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mayor Jenderal Komandan Batalyon IDF Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara

Komandan Batalyon itu adalah Mayor Jenderal (Reserve) Sebastian Ion yang berasal dari satuan Brigade 401 setelah sebelumnya dilaporkan mengalami luka

khaberni/HO
Mayor Jenderal (dari pasukan Reserve Israel) Sebastian Ion yang berasal dari satuan Brigade 401 IDF dilaporkan tewas dalam pertempuran di Gaza Utara, Kamis (19/3/2024). 

Adapun penarikan mundur pasukan itu sudah dilakukan IDF sejak awal tahun ini.

Baca juga: Terowongan di Khan Yunis Tak Habis-Habis, Tiga Brigade IDF Terjebak Tak Berdaya di Perang Sengit

Media Israel melaporkan tentara IDF telah menarik 2 Brigade cadangan dari Jalur Gaza pada Minggu (28/1/2024).

Kedua Brigade cadangan tersebut adalah Brigade 4 atau yang disbut Bridgade Karyati dan juga Brigade 55 yang dikenal sebagai 'Ras al-Rumh'.

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan Brigade Karyati dan Brigade 55 telah meninggalkan Gaza pada Minggu malam, dikutip dari Global Security.

Brigade Cadangan Kiryati beranggotakan ribuan tentara dan bertempur di wilayah utara dan timur Khan Yunis.

Roya News melaporkan, Israel mengklaim menarik kedua Brigade tersebut karena merupakan bagian dari pengurangan pasukan cadangan di Gaza.

Sebelumnya, IDF juga menarik mundur pasukannya yaitu Batalyon Teknik Tempur ke-7107 dari Gaza pada Sabtu (27/1/2024).

Kata Netanyahu Soal Penyerbuan Darat Rafah

Perdana Menteri Israel, berjanji untuk melanjutkan rencana tentara pendudukan Israel (IDF) menyerang Rafah, wilayah terakhir di Jalur Gaza selatan yang belum diserang dari darat.

Dalam pernyataanya Kamis (7/3/2024), Netanyahu menekankan, jika tidak melakukan hal tersebut berarti kekalahan Israel melawan kelompok Hamas, tulis laporan Anadolu Agency.

Baca juga: Ekonomi Jebol, Kerugian Israel di Perang Gaza 6 Kali Lipat Lebih Besar Dibanding Perang Lebanon 2006

“Siapapun yang menyuruh kami untuk tidak beroperasi di Rafah berarti menyuruh kami kalah perang dan hal itu tidak akan terjadi,” kata Benjamin Netanyahu pada upacara kadet tentara Israel, menurut lembaga penyiaran publik, KAN.

Meskipun berjanji untuk meminimalkan korban sipil di Gaza, ia mengulangi tuduhannya kalau Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia sebagai bagian dari taktiknya dalam menghadapi tentara Israel.

Hamas membantah tudingan tersebut, dan menuduh balik Israel menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dalam serangannya terhadap wilayah Palestina.

Netanyahu juga mengatakan "Tentara Israel akan terus bertindak melawan Hamas di seluruh penjuru Gaza, termasuk di Rafah, benteng terakhir Hamas”.

Baca juga: Cueki AS dan Internasional, Netanyahu Bersumpah Israel Lanjut Serang Gaza dan Benteng Terakhir Hamas

Gumpalan asap muncul selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Februari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gumpalan asap muncul selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Februari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Abaikan Tekanan Internasional

Dia mengakui kalu pemerintahannya menghadapi tekanan internasional untuk tidak menyerang Rafah, namun menekankan bahwa Israel akan bertahan dengan tekanan ini dan terus berperang di Gaza sampai kemenangan penuh melawan Hamas.

Tel Aviv dilaporkan tetap berencana melakukan serangan darat di Rafah, tempat 1,4 juta orang mengungsi, meskipun ada peringatan dan seruan internasional untuk menghindari serangan semacam itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan