Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden Klaim Dirinya Bekerja Tanpa Henti demi Gencatan Senjata di Gaza

Presiden AS Joe Biden menggambarkan perang Israel di Gaza sebagai hal yang memilukan.

Penulis: Nuryanti
Jim WATSON / AFP
Presiden AS Joe Biden di Ruang Perjanjian India Gedung Putih di Washington, DC, pada 13 Desember 2023. Joe Biden menggambarkan perang Israel di Gaza sebagai hal yang memilukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Israel di Gaza disebut telah menimbulkan korban jiwa yang lebih besar pada warga sipil dibandingkan seluruh perang sebelumnya di Gaza.

Hal itu disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pidato kenegaraannya, Jumat (8/3/2024).

Joe Biden menggambarkan perang Israel di Gaza sebagai hal yang memilukan.

Joe Biden mengatakan, Israel memiliki tanggung jawab mendasar untuk melindungi warga sipil di daerah kantong yang terkepung tersebut.

“Saya telah bekerja tanpa henti untuk segera melakukan gencatan senjata yang akan berlangsung selama enam minggu untuk membebaskan semua tahanan, semua sandera, untuk memulangkan para sandera, dan meringankan krisis kemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi, dan membangun menuju sesuatu yang lebih bertahan lama," paparnya, dilansir Al Jazeera.

Perundingan di Kairo Tanpa Kesepakatan

Delegasi Hamas telah meninggalkan perundingan di Kairo tanpa kesepakatan mengenai gencatan senjata di Gaza.

Namun, Hamas mengatakan perundingan tidak langsung dengan Israel belum berakhir.

Diberitakan BBC, gencatan senjata selama 40 hari diharapkan dapat diberlakukan pada awal bulan Ramadhan pekan depan.

Dengan semakin banyaknya tanda-tanda kelaparan yang akan terjadi, tekanan internasional semakin meningkat.

Mediator Mesir dan Qatar telah berjuang untuk mencapai kesepakatan yang akan membuat Hamas membebaskan sandera Israel dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca juga: Indonesia akan Salurkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Sebuah pernyataan Hamas mengatakan, delegasinya meninggalkan Kairo pada Kamis (7/3/2024) pagi untuk berkonsultasi dengan pimpinan gerakan tersebut, dengan negosiasi dan upaya terus berlanjut.

"Gerakan ini memberi tahu saudara-saudara di Mesir dan Qatar bahwa mereka terbuka untuk negosiasi guna menghentikan agresi terhadap rakyat kami," kata seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan tersebut.

Delegasi tersebut telah menyampaikan persyaratan minimum yang dibutuhkan oleh Palestina untuk menghentikan perang, yaitu kembalinya para pengungsi, penarikan pasukan Israel, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Israel tidak mengirim delegasi ke Kairo, dengan mengatakan bahwa mereka terlebih dahulu menginginkan daftar sandera yang masih hidup dan dapat dibebaskan berdasarkan perjanjian tersebut.

Hamas mengatakan, Israel tidak menerima tuntutannya agar pengungsi Palestina dapat kembali ke rumah mereka atau penarikan total pasukan Israel dari kota-kota Gaza.

Update Perang Israel-Hamas

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved