Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Netanyahu Sengaja Pakai Negosiasi untuk Ulur Waktu Gencatan Senjata di Gaza

Seorang anggota Biro Politik Hamas, Hussam Badran mengatakan Israel sengaja menggunakan negosiasi untuk mengulur waktu gencatan senjata di Gaza.

AFP/-
Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di Rumah Sakit Nasser dan daerah sekitarnya di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada tanggal 26 Februari 2024, yang digerebek pasukan Israel dua minggu sebelumnya setelah pertempuran berhari-hari, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan militan Hamas. - Pasukan Israel melancarkan serangan ke rumah sakit tersebut pada tanggal 15 Februari, bertindak berdasarkan apa yang dikatakan militer sebagai "intelijen yang dapat dipercaya" bahwa para sandera yang ditangkap dalam serangan itu ditahan di rumah sakit tersebut dan bahwa beberapa jenazah mungkin masih berada di dalam, namun kemudian mengakuinya. tidak menemukan bukti adanya sandera di sana. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Biro Politik Hamas, Hussam Badran, mengatakan Israel tidak berniat untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina dan sengaja menggunakan negosiasi untuk mengulur waktu gencatan senjata di Gaza.

Menurut Badran, alasan negosiasi yang terhenti ini karena Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ingin mempertahankan posisinya.

Tidak hanya itu, Netanyahu memanfaatkan kesempatan ini untuk memanipulasi negosiasi demi mendapatkan lebih banyak waktu.

“Penjajah telah memanipulasi (negosiasi) seolah-olah mereka ingin mendapatkan lebih banyak waktu karena mereka menolak untuk menanggapi tuntutan adil rakyat Palestina," kata Badran, dikutip dari Al Mayadeen.

Hal tersebut terlihat ketika Netanyahu menolak keputusan gencatan senjata atas persyaratan Hamas.

“Tidak ada tanggapan positif mengenai penarikan (pasukan pendudukan Israel) dari Gaza, tidak ada jaminan masuknya bantuan atau rekonstruksi, apalagi isu utama terkait kembalinya pengungsi ke rumah merekaterutama di Gaza utara," jelas Badran.

Dalam wawancaranya dengan Sputnik, Badran juga mengomentari upaya AS yang menyalurkan bantuan bagi rakyat Gaza.

Menurutnya, AS tidak memiliki kapabilitas dalam hal ini.

"Seruan Amerika untuk melakukan gencatan senjata dan masuknya bantuan ke Jalur Gaza tidak memiliki kredibilitas, mengingat Amerika Serikat adalah mitra Israel dalam perangnya terhadap rakyat Palestina," tambahnya.

Mengingat AS yang merupakan mitra Israel juga masih mengirimkan dukungan kepada Tel Aviv.

“Amerika Serikat memberi Israel semua dukungan militer, keuangan, politik, dan diplomatik. Amerika Serikatlah yang mencegah Dewan Keamanan mengambil keputusan apa pun yang menyerukan gencatan senjata atau mengutuk tindakan tersebut. pendudukan atas kejahatannya," jelasnya.

Baca juga: 9.000 Wanita Palestina di Gaza Mati Syahid akibat Serangan Israel, 300 Lainnya Ditangkap IDF

Ia juga menegaskan penyebab negosiasi gagal adalah ulah Israel.

"Israel telah menggagalkan semua upaya mediator untuk mencapai kesepakatan," tegasnya.

Delegasi Hamas Berangkat ke Doha

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada hari Kamis, delegasi Hamas telah berangkat ke Doha, Qatar, untuk mengupayakan gencatan senjata di Gaza.

Ia juga menyuarakan bahwa para pejuang tidak puas dengan tanggapan Israel terkait gencatan senjata.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved