Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Sipil Palestina Ditembaki Israel Saat Antre Bantuan, Indonesia Heran DK PBB Tidak Bertindak

Indonesia terus mempertanyakan tindakan Dewan Keamanan (DK PBB) saat melihat kekerasan dan kekejaman Israel.

Editor: Adi Suhendi
Pasukan Pertahanan Israel
Rekaman udara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan kerumunan orang menyerbu truk bantuan di Gaza utara pada Kamis (29/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Indonesia terus mempertanyakan tindakan Dewan Keamanan (DK PBB) saat melihat kekerasan dan kekejaman Israel.

Terbaru, Israel membantai warga sipil Palestina yang sedang mengantre bantuan makanan.

Tercatat, lebih dari 100 orang tewas ditembak pasukan Israel.

Indonesia mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satupun negara yang berada di atas hukum.

"Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati Resolusi mengenai gencatan senjata?," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Serangan Israel saat Antre Makanan: Tank dan Drone Langsung Menembaki Kami

Indonesia mengecam keras kekejaman Israel itu.

"Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan," lanjut tulisan tersebut.

Selain ratusan warga terbunuh, 700 orang lain mengalami luka-luka saat mengantre bantuan makanan.

Baca juga: Warga Palestina yang Antre Cari Makan Ternyata Juga Diseruduk Tank Israel, AS Tunjukkan Dua Muka

Dikutip dari BBC, beberapa saksi mata menyaksikan saat warga sipil berkerumum mendapatkan bantuan dari iring-iringan truk militer Israel melepaskan tembakan.

Truk-truk pembawa bantuan sontak berusaha untuk bergerak maju. Akibatnya, sebagian korban tewas tertabrak truk-truk tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza pun menuding Israel atas insiden "pembantaian" itu.

Pemerintah Prancis pun mengencam bahwa penembakan itu "tidak dapat dibenarkan".

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menyatakan kekhawatirannya bahwa insiden itu akan mempersulit upaya AS dan mediator lain untuk menengahi gencatan senjata sementara dalam perang antara Hamas dan Israel.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved