Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

100 Warga Palestina Tewas di Rafah Kala IDF Selamatkan 2 Sandera

Sedikitnya 100 warga sipil di kota Rafah, Gaza selatan tewas ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelamatkan dua sandera.

Mahmud Hams / AFP
Gambar yang diambil pada tanggal 30 Januari 2024 ini menunjukkan pemandangan tenda-tenda di tempat penampungan sementara bagi warga Palestina yang melarikan diri ke Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. - Sedikitnya 100 warga sipil di kota Rafah, Gaza selatan tewas ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelamatkan dua sandera. 

TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 100 warga sipil tewas di kota Rafah, Gaza selatan ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelamatkan dua sandera.

IDF mengaku menyelamatkan dua pria berdarah Israel-Argentina yang ditawan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Operasi tersebut berlangsung pada hari Senin (12/2/2024) dini hari.

Pukul 01.49 waktu setempat, pasukan khusus Israel mulai memasuki gedung tempat para sandera disandera.

Para sandera, Fernando Simon Marman yang berusia 60 tahun dan Louis Har yang berusia 70 tahun, telah menghabiskan 128 hari di penjara.

Keduanya berada dalam kondisi yang relatif baik dan telah bersatu kembali dengan keluarga mereka, lapor CNN.

Mereka ditemukan di lantai dua sebuah bangunan.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) juga melaporkan ada lebih dari 100 orang tewas dalam serangan di Rafah semalam.

Sementara, Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza mengatakan 94 orang kehilangan nyawa.

Tidak ada kelompok yang merinci berapa banyak dari mereka yang tewas adalah militan.

CNN tidak dapat memverifikasi kedua nomor tersebut secara independen.

Baca juga: Tiongkok Desak Israel Hentikan Invasi di Rafah, PBB Serukan Agar Tel Aviv Pikirkan Warga Sipil

Perbedaan ini mungkin terjadi karena Kementerian Kesehatan hanya memperbarui jumlah korban meninggal setelah jenazah diidentifikasi.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa operasi penyelamatan yang rumit dilakukan setelah IDF menerima “informasi intelijen yang sangat sensitif dan berharga."

"Ini melibatkan Shin Bet, dinas keamanan internal Israel, pasukan khusus polisi dan brigade tank IDF," papar Hagari, dikutip dari AP News.

Pemboman semalam membawa kehancuran di Rafah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved