Konflik Palestina Vs Israel
Menhan Israel ke Pasukan IDF: Serang Terus Hizbullah Meski Ada Gencatan Senjata di Gaza
Gallant menepis pernyataan Hizbullah ini dengan menyatakan serangan Israel akan terus berlanjut sampai wilayahnya benar-benar mereka nilai aman
Menhan Israel: Kami Tak Akan Berhenti Serang Hizbullah Meski Ada Gencatan Senjata di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menyatakan, militer Israel (IDF) tidak akan berhenti menyerang di wilayah utara terhadap Hizbullah bahkan jika ada gencatan senjata di Jalur Gaza.
Gallant menyatakan hal itu pada Jumat (2/2/2024) saat mengunjungi pasukan cadangan IDF di Dataran Tinggi Golan yang mereka duduki.
“Serangan terhadap Hizbullah akan terus berlanjut, bahkan jika kelompok tersebut menghentikan tembakan secara sepihak, sampai situasi keamanan di perbatasan Lebanon-Israel berubah,” katanya.
Baca juga: Israel Serang Kota-Kota Lebanon, Hizbullah Balas Porak-porandakan Metula-Margaliot-Kiryat Shmona
Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon memang menyatakan, serangan mereka ke wilayah Israel merupakan respons atas agresi militer Israel ke rakyat Palestina di Gaza.
Serangan Hizbullah yang belakangan kian intensif ke pemukiman Utara Israel juga dinyatakan sebagai dukungan terhadap milisi pembebasan Hamas.
Hizbullah menyatakan akan berhenti menyerang Israel jika agresi Israel di Gaza juga berhenti, sebuah pernyataan yang mereka buktikan saat ada gencatan senjata pertama di Perang Gaza pada akhir November silam.
Baca juga: Tentara Israel Kembali Tarik Brigade Cadangan dari Gaza, Persiapan Gempur Besar-besaran Hizbullah?

Serang Sampai Israel Aman Total
Gallant menepis pernyataan Hizbullah ini dengan menyatakan serangan Israel akan terus berlanjut sampai wilayahnya benar-benar mereka nilai aman dari serangan.
Amannya Israel itu, kata Gallant, bisa melalui cara diplomatik atau secara militer.
“Jika Hizbullah berpikir, 'Ketika ada gencatan senjata di selatan, maka mereka (Israel) akan menahan tembakan dan kami akan berhenti', maka ini adalah kesalahan besar. Saya katakan secara eksplisit di sini: Sampai kita mencapai situasi yang memungkinkan pemulihan keamanan bagi penduduk wilayah utara, kita tidak akan berhenti. Ketika kita mencapai hal ini melalui pengaturan [diplomatik] atau militer, (baru) kita bisa tenang,” kata Gallant kepada pasukan IDF.
Sejauh ini, IDF membalas serangan Hizbullah dengan aksi parsial ke titik-titik tertentu di Lebanon.
Hizbullah membalas dengan mengincar kota-kota dan permukiman di wilayah perbatasan Utara.
Baca juga: Kiryat Shmona Zona Merah, Walikota Perintahkan Pemukim Israel Mengungsi: Yakin Pembalasan Hizbullah

Belakangan, Israel dilaporkan menyiapkan serangan skala penuh dengan menumpuk pasukan dan logistik tempur di perbatasan.
Hizbullah Lebanon merespons hal itu dengan mengintensifkan serangan mereka.
Baca juga: Israel Mau Serbu Lebanon, Hizbullah Kirim Salam Pembuka: Rudal Pos Militer Jal al-Alam dan Al Abad
Terbaru, Hizbullah mengumumkan pada Jumat malam kalau mereka telah menargetkan sebuah bangunan di pemukiman Israel di Avivim menggunakan 'senjata yang sesuai'.
Hizbullah mengklaim kalau bangunan tersebut terkena serangan secara langsung.
Hizbullah juga mengkonfirmasi pada Jumat kalau mereka menyerang situs Israel di Ruwaisat Al-Alam.
Mereka juga menyerang dengan rudal lokasi penempatan tentara IDF di sekitar Perbukitan Kfar Shuba dan Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki Israel.
Adapun Kementerian Pertahanan Israel sudah mengungkap jumlah rumah yang rusak akibat peluncuran roket Hizbullah dari Lebanon selatan sejak Oktober lalu.
Kementerian tersebut menyatakan: “427 rumah telah rusak akibat peluncuran rudal Hizbullah, termasuk 80 rumah yang mengalami kerusakan langsung.”
Baca juga: Media Israel: Hizbullah Mampu Luncurkan Seribu Rudal ke Tel Aviv dalam 2 Jam di Hari Pertama Perang

Perang Besar Hizbullah Vs Israel
Dalam sebuah laporan, Associated Press mengungkapkan, kemungkinan perang skala besar antara Israel dan Hizbullah membuat takut warga sipil di kedua sisi perbatasan, karena banyak yang percaya bahwa konfrontasi ini akan menjadi “konsekuensi perang Gaza yang tidak dapat dihindari”.
Laporan AP meyakini kalau perang besar lintas-teritorial Hizbulllah vs Israel ini itu bisa menjadi “yang paling merusak” bagi kedua pihak.
Baca juga: Gempuran Rudal Hizbullah Bikin Petani Israel Merugi Rp 2,04 Triliun
"Israel dan Hizbullah (harusnya) mengambil pelajaran dari perang terakhir mereka pada tahun 2006," tulis ulasan di media tersebut.
Eskalasi berlanjut di front selatan di Lebanon dan wilayah utara Palestina yang diduduki setelah Hizbullah mengumumkan serangan yang menargetkan tentara Israel dan titik konsentrasinya.
Perbatasan antara Lebanon dan Palestina yang diduduki Israel telah menyaksikan bentrokan berkala antara Hizbullah dan pasukan Israel sejak pecahnya perang di Gaza.
Hal itu terjadi ketika Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengumumkan bahwa front milisi Lebanon “mendukung Gaza”.
(oln/ap/memo/aja/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Update Negara di Dunia Akui Kemerdekaan Palestina Bertambah, Israel Berang |
---|
Pengakuan Barat Membingungkan Israel dan Mengacaukan Perhitungan Netanyahu |
---|
Komentar Pertama AS Terkait Pengakuan Sekutunya Terhadap Negara Palestina |
---|
Prancis Diperkirakan Segera Umumkan Pengakuan Resmi Negara Palestina |
---|
Prabowo Harus Pimpin Dunia Hentikan Genosida di Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.