Sabtu, 4 Oktober 2025

Setumpuk masalah di balik investasi China - 'Demam nikel membuat pemerintah kehilangan akal sehat'

Ketika pemerintah menggaungkan program hilirisasi nikel, sejumlah ekonom menilai Indonesia sejatinya semakin ketergantungan pada investasi…

BBC Indonesia
Setumpuk masalah di balik investasi China - 'Demam nikel membuat pemerintah kehilangan akal sehat' 

Sebagai catatan, Singapura dikenal sebagai hub keuangan atau tempat bagi investor asing dari berbagai belahan dunia menaruh uangnya untuk berbisnis di Asia.

Karena itu, investasi dari Singapura ke Indonesia konsisten nomor satu dari tahun ke tahun, dengan angka menyentuh US$12,1 miliar (Rp192,2 triliun) pada 2023, merujuk data BKPM.

Sementara itu, investasi dari China dan Hong Kong adalah yang terbesar kedua dan ketiga pada tahun lalu, masing-masing dengan US$5,6 miliar dan US$5,2 miliar.

Angka investasi dari China dan Hong Kong melonjak dalam 10 tahun terakhir di periode pemerintahan Jokowi, sejalan dengan berkumandangnya program hilirisasi.

Pada 2014, dua negara itu hanya menyumbang 5,1% terhadap total angka investasi asing di Indonesia. Persentasenya terus membesar hingga mencapai puncaknya pada 2022 dengan 30,1%, sebelum turun tipis ke 28,6% pada tahun lalu.

Alhasil, industri penambangan dan pengolahan nikel tumbuh pesat.

Pada 2014-2023, produksi bijih nikel tahunan melonjak 395% dari hanya 39 juta ton menjadi 193 juta ton, merujuk data resmi pemerintah. Pada periode yang sama, jumlah smelter nikel yang telah dan akan dibangun naik 274,2% dari 31 unit menjadi 116 unit.

"Ini adalah fenomena nickel rush atau demam nikel," kata Bhima.

"Banyak perusahaan-perusahaan China berkejaran untuk mengeruk nikel dan memang pintu untuk hilirisasi terbuka setelah pemerintah melarang ekspor bijih nikel mentah. Jadi, investasinya meningkat cukup tajam."

Siapa investor China paling dominan di Indonesia?

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Melky Nahar ,menyebut produsen baja nirkarat raksasa Tsingshan Holding Group sebagai wajah investasi China di Indonesia.

Tsingshan masuk ke Indonesia setelah meneken perjanjian kerja sama dengan bisnis lokal Bintangdelapan Group untuk membangun Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah pada 3 Oktober 2013 di tengah kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Indonesia.

Ini adalah bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China, yang diluncurkan Xi hanya sebulan sebelumnya.

Melalui BRI, China berniat membangun jaringan infrastruktur masif untuk membentuk jalur perdagangan darat dan laut yang menghubungkan China dengan sejumlah wilayah di Asia, Afrika, dan Eropa.

Selewat 10 tahun, Kawasan Industri Morowali berkembang pesat dan diklaim berhasil menarik investasi hingga US$20,9 miliar, dengan luas area sekitar 4.000 hektare.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved