Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bentrokan di Tel Aviv dan Yerusalem, Polisi Israel Usir Paksa Massa Demo yang Minta Netanyahu Mundur

Aksi demonstrasi terjadi di Yerusalem dan Tel Aviv. Bentrokan pun terjadi antara polisi Israel dan massa demo.

Editor: Nuryanti
Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
Polisi Israel melakukan pembubaran terhadap pengunjuk rasa saat mereka berkumpul untuk melakukan demonstrasi menuntut pengunduran diri pemerintah, perdana menteri Benjamin Netanyahuh dan pemilihan umum dini di Tel Aviv, Israel pada 27 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan dilaporkan terjadi antara pengunjuk rasa Israel dan polisi Israel sendiri di Yerusalem dan Tel Aviv.

Polisi Israel usir paksa para pengunjuk rasa pada Sabtu (27/1/2024), hingga terjadilah bentrokan.

Massa demontrasi itu menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.

Mengutip Palestine Chronicle, polisi terlihat menyita spanduk  ‘Hentikan Genosida’ dari para pengunjuk rasa, sementara di video lain seorang pengunjuk rasa terlihat digiring menjauh dari polisi sambil meneriakkan ‘Merdeka, Merdeka Palestina’.

Disebutkan polisi Israel berusaha membubarkan para pengunjuk rasa di Paris Square, di pusat Yerusalem Barat, di mana beberapa dari mereka ditangkap.

Para pengunjuk rasa, yang diperkirakan berjumlah ratusan itu akhirnya terlibat konfrontasi dengan polisi.

Sementara di Tel Aviv, polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa di Kaplan Square di pusat kota, ratusan orang dibubarkan secara paksa, dan beberapa peralatan protes disita, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

Dikatakan bahwa ribuan warga Israel berkumpul di Kaplan Square, selain untuk menuntut pengunduran diri Benjamin Netanyahu, juga meminta pemilihan umum lebih cepat.

Beberapa daerah lain di Israel menyaksikan protes dengan ribuan orang yang berpartisipasi, menuntut pemecatan pemerintah dan pembebasan sandera, tambah laporan itu.

Mereka termasuk Haifa, Kaisarea, Kefar Sava, Rehovot, dan Beersheba.

Ketika protes meningkat, Netanyahu mengkritik demonstrasi yang dilakukan oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza itu.

Baca juga: Anggap Narasi AS Tarik Pasukan Cuma Intrik, Koalisi Milisi Irak Lanjut Serang US Base dan Israel

Netanyahu menyebut kegiatan itu tidak ada gunanya dan berkontribusi terhadap tuntutan Hamas.

Update Jumlah Korban di Gaza

Setidaknya 165 warga Palestina tewas dan 290 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir ketika Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Minggu (28/1/2024).

“Pendudukan Israel melakukan 19 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 165 orang mati syahid dan 290 orang terluka selama 24 jam terakhir,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan