Konflik Palestina Vs Israel
Anggota Knesset Endus Pengkhianat Israel Jadi Dalang Serangan Banjir Al-Aqsa Hamas, Tuding Mossad?
Foghel mengatakan intelijen Israel tidak mungkin tidak menyadari apa yang akan terjadi pada 7 Oktober oleh Hamas.
Anggota Knesset Cium Ada Pengkhianat Israel Jadi Dalang Serangan Banjir Al-Aqsa Hamas, Tuding Mossad?
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota parlemen Israel (Knesset) mengatakan dia mencurigai ada pengkhianat di tubuh pemerintah dan badan-badan negara Israel di balik serangan oleh kelompok pembebasan Palestina, Hamas, bertajuk Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 silam.
Dilansir Anadolu Agency, anggota Knesset tersebut, Tzvika Foghel pada Minggu (28/1/2024) menyebut kalau pengkhianat adalah satu di antara dua kemungkinan hingga serangan Hamas itu berdampak sangat parah ke Israel.
Baca juga: 40 Pejabat Tinggi Desak Netanyahu Dipecat, Perwira Mossad: Israel Kini Dipimpin Orang-orang Idiot
“Ada bau yang sangat tidak sedap, saya tidak tahu apa yang akan kita temukan. Ada pengkhianat di dalam atau sekelompok orang yang tidak profesional,” Tzvika Foghel, ketua Komite Keamanan Nasional, mengatakan kepada surat kabar Maariv.
Foghel mengatakan intelijen Israel tidak mungkin tidak menyadari apa yang akan terjadi pada 7 Oktober.
Secara tidak langsung, Foghel mengendus ada yang tidak benar dari kinerja Mossad, badan intelijen Israel.
Hanya, belum bisa dipastikan apakah kinerja yang tidak benar ini merupakan kesengajaan atau memang kealpaan.
“Kita masuk ke mobil seorang ilmuwan nuklir di Iran dan membunuhnya, namun kita tidak tahu apa yang terjadi di Jalur Gaza?” dia berkata.
Baca juga: Tak Disangka, Sumber Senjata Brigade Al Qassam Hamas Justru Berasal dari Tentara Israel Sendiri

Banyak Cemas Atas Wacana Penyidikan Internal
Anggota parlemen Israel itu mengatakan, penyelidikan harus dilakukan terhadap peristiwa 7 Oktober.
“Ketika kepala Shin Bet (badan keamanan nasional Israel) mengatakan bahwa komite investigasi harus dibentuk, banyak pihak yang mengkhawatirkan diri mereka sendiri dibandingkan masa depan negara,” tambah Foghel.
Dia mengatakan jika teori konspirasi itu salah, “kita harus mengganti seluruh unit tentara dan generasi pemimpinnya.”
“Pandangan mereka tidak salah, mereka hanya tidak bertanggung jawab dan tidak profesional, dan mereka berbuat salah terhadap Negara Israel,” katanya.
“Saya lebih suka berpikir bahwa seseorang mengkhianati kita dari dalam.”
“Saya tidak bisa mengenyampingkan adanya konspirasi di sini. Kami tidak bisa begitu tidak bertanggung jawab, tapi saya harap saya salah,” lanjut Foghel.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.