Konflik Palestina Vs Israel
IDF Tarik Mundur Satu Divisi Penuh Pasukan dari Jalur Gaza, Menteri Israel: Kesalahan Besar!
Penarikan pasukan satu divisi penuh Israel ini juga berpotensi merupakan bagian dari kemungkinan eskalasi pertempuran dengan Hizbullah
IDF Tarik Mundur Satu Divisi Penuh Pasukan dari Jalur Gaza, Menteri Israel: Kesalahan Besar!
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Israel dari Partai Persatuan Nasional, Gideon Saar, mengatakan penarikan pasukan Israel (IDF) satu divisi penuh dari Gaza adalah kesalahan besar.
Menurut dia, tekanan terhadap milisi pembebasan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza harus tetap intens.
Di sisi lain, Gideon Saar menekankan, shifting pasukan IDF dari Gaza, seharusnya didasarkan atas target yang ditetapkan, bukan sekadar jadwal tugas.
Baca juga: Perang Gaza Hari ke-101, Hamas Tak Melembek, Al Qassam: 5 Tentara Israel Lenyap di Pintu Terowongan
“Pengurangan intensitas dan aktivitas [tentara Israel] di Jalur Gaza dan penarikan pasukan di sana adalah sebuah kesalahan,” kata Saar Selasa (16/1/2024).
“Kita perlu memutuskan untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas. Kita juga perlu memutuskan bahwa perubahan pada situasi pertempuran didasarkan pada kemajuan dan pencapaian tujuan, bukan pada jadwal,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada Senin (15/1/2024), tentara Israel menarik Unit 36 dari Jalur Gaza.
Pasukan IDF Divisi ke-36 diketahui beroperasi di lingkungan Zeitoun, Shati, Shejaiya, dan Rimal di Kota Gaza.
Tentara Israel mengklaim kalau penarikan tersebut adalah untuk memberi tentara waktu istirahat “relaksasi dan pemulihan” untuk pelatihan lebih lanjut.

Buat Perang Gaza atau Lawan Hizbullah?
Sejumlah kabar menyatakan kalau penarikan mundur divisi ke-36 IDF adalah bagian dari rencana perang lanjutan tentara Israel melawan pasukan perlawanan Palestina di Gaza.
Sejumlah pengamat militer juga menyebut, penarikan pasukan satu divisi penuh ini juga berpotensi merupakan bagian dari kemungkinan eskalasi pertempuran dengan kelompok perlawanan Lebanon Hizbullah di perbatasan utara.
Baca juga: Cueki AS, Israel Mau Gempur Lebanon: Hizbullah Punya 150 Ribu Rudal, IDF Tak Siap Perang Multifront
Seperti dilaporkan, agresi Israel di Lebanon meningkat secara signifikan, baru-baru ini wilayah di kawasan Iqlim al-Tuffah di Lebanon.
Hizbullah menanggapi serangan Israel awal bulan ini dengan menargetkan situs penting militer Israel, termasuk pangkalan kendali udara Meron di utara.
Berbicara tentang kemungkinan konflik antara Lebanon dan Israel, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sebelumnya mengatakan, “Kami lebih memilih jalur penyelesaian diplomatik yang disepakati... namun kami semakin mendekati titik di mana keadaan akan berbalik. ”
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya baru-baru ini, “Kami telah siap berperang selama 99 hari, dan kami tidak takut akan hal itu. Kami akan berjuang tanpa batas [jika perang diberlakukan pada kami].”
Pada bulan Desember, tentara Israel menarik lima brigade dari Jalur Gaza, tiga brigade biasanya ditarik untuk melatih pasukan lain dan dua brigade cadangan.
Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.