Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ansarullah Yaman Peringatkan AS, akan Balas Agresi Lebih Besar, Tak Cukup Hanya Hancurkan 24 Drone

Ansarullah Yaman beri peringatan pada AS, akan balas lebih besar agresi negara itu sebagai dukungan terhadap Gaza.

Iran Press
Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi - Ansarullah Yaman beri peringatan pada AS, akan balas lebih besar agresi negara itu sebagai dukungan terhadap Gaza. 

TRIBUNNEWS.com - Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, memperingatkan Amerika Serikat (AS).

Ia mengatakan balasan terhadap agresi AS tidak cukup hanya dengan operasi baru-baru ini.

Diketahui, baru-baru ini, Ansarullah berhasil menghancurkan 24 drone dan beberapa rudal.

Mengenai operasi itu, Sayyed Abdul Malik mengatakan balasan terhadap agresi AS akan lebih besar lagi.

Pernyataan itu disampaikan Sayyed Abdul Malik pada Kamis (11/2/2024), dikutip dari Iran Press.

"Rakyat Yaman akan turun ke jalan besok, dalam demonstrasi yang dihadiri jutaan orang tanpa ragu atau lelah," tambah dia.

Selain memperingatkan AS, Sayyed Abdul Malik juga menyarankan semua negara Asia, Eropa, serta Arab dan Islam untuk tidak bekerja sama dengan negeri Paman Sam demi melindungi kapal-kapal Israel.

Menurutnya, Israel adalah penjahat terbesar di dunia.

Karena itu, siapapun yang bekerja sama dengan Israel, sama saja dengan mengabaikan etika dan nilai kemanusiaan, mengingat rezim Benjamin Netanyahu telah melakukan genosida di Gaza.

"Penjahat terbesar di dunia adalah Israel. Siapapun yang bekerja sama dengan mereka untuk melanjutkan kejahatan terhadap Palestina, berarti mengabaikan semua etika dan nilai-nilai kemanusiaan," tegas Sayyed Abdul Malik.

"Tidak pantas bagi negara Arab manapun untuk bekerja sama dengan Israel dan mendukung Zionis untuk melanjutkan kejahatannya di Gaza," lanjut dia.

Baca juga: Yaman Tegaskan Navigasi di Laut Merah Aman untuk Semua Tujuan, Kecuali Kapal Menuju Israel

Sayyed Abdul Malik juga memastikan rakyat Yaman tidak akan menghindar dari medan konfrontasi, terlepas dari kemampuan dan kapasitasnya.

Ia juga menyinggung soal serangan AS di Laut Merah.

Menurutnya, sikap AS itu merupakan dampak ketegasan Yaman dalam memerangi Zionis.

"Sikap Yaman dalam mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel yang melintasi Laut Merah dan menargetkan mereka, adalah sikap yang sangat efektif dan berdampak," pungkasnya.

AS dan Inggris Diduga Targetkan Yaman

Sementara itu, pada Jumat (12/1/2024) dini hari, koresponden Al Mayadeen mendengar ledakan di ibu kota Yaman, Sanaa.

Menurut sebuah sumber, terdengar 10 ledakan kuat di Hodeidah, di Laut Merah sebelah barat Yaman, yang mungkin disebabkan oleh agresi AS dan Inggris.

Sumber itu menambahkan, AS dan Inggris diduga tengah menargetkan beberapa kota, termasuk bandara di Hodeidah.

Laporan itu kemudian dikonfirmasi oleh kantor berita SABA di Sanaa, yang mengatakan AS dan Inggris melancarkan beberapa serangan udara di Sanaa, Hodeidah, Saada, dan Dhaman.

CNN, yang mengutip pernyataan pejabat AS, melaporkan AS melancarkan serangan menggunakan jet tempur dan rudal Tomhawk.

Serangan AS dan Inggris di Yaman itu, disebutkan pejabat Departemen Pertahanan AS, didukung oleh Australia, Belanda, Bahrain, dan Kanada.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved