Konflik Palestina Vs Israel
Mayjen Inggris: Israel Kini Hadapi No-Win Situation Seusai Berbulan Perang Habis-habisan Lawan Hamas
Setelah berbulan-bulan berperang habis-habisan untuk membasmi Hamas, militer Israel menghadapi situasi yang tidak ada kemenangan
Agresi militer IDF dimulai di bagian utara daerah kantong pesisir tersebut, namun kemudian beralih ke bagian selatan, yang menjadi lokasi terjadinya sebagian besar pertempuran baru-baru ini.
Kini, para pejabat Israel memberi isyarat bahwa IDF menuju fase ketiga perang yang menurut mereka akan lebih tepat sasaran dan bersifat 'pembedahan'.

Rincian Aksi Fase Ketiga Perang oleh IDF
Dalam sebuah dokumen yang dirilis pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menguraikan visinya untuk transisi peralihan fase perang tersebut.
Gaza Utara, tulisnya, akan menghadapi “pendekatan tempur baru” yang mencakup aksi penyerbuan, serangan udara dan darat yang mendadak, operasi khusus, dan penghancuran jaringan luas terowongan Hamas yang selama ini dipakai gerakan milisi untuk mendukung taktik hit and run.
Gallant mengatakan upaya di wilayah selatan akan fokus pada 'pemenggalan' kepemimpinan Hamas, yang masih buron di Gaza dan sekitarnya, dan memulangkan lebih dari 100 sandera yang masih disandera oleh milisi pembebasan Palestina.
Baca juga: Pakar Israel: Tak Ada Tanda-Tanda Hamas Melemah, Yahya Sinwar Bisa Berkeliaran ke Seluruh Gaza
"Ini adalah upaya lintas tahap. Ini akan terus berlanjut selama dianggap perlu," tulisnya, seraya menambahkan kalau perang akan terus berlanjut sampai Israel mencapai tujuannya.
Apa tujuan Israel dalam fase ketiga perang Gaza ini?
"Memulangkan semua sandera, melenyapkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, dan demiliterisasi Gaza," tambahnya.
Baca juga: Perlawanan di Gaza Kian Dahsyat, Al-Qassam Hancurkan 42 Ranpur IDF, Al-Quds Jatuhkan Drone Intelijen

Hamas Melemah Tapi Tidak Kalah
Para analis perang mengatakan, agar Israel dapat mencapai tujuannya, Israel harus terus beroperasi dengan intensitas yang sama seperti yang dilakukannya selama tiga bulan terakhir.
Namun intensitas itulah yang menyebabkan melonjaknya angka kematian di Gaza, kecaman internasional, seruan luas untuk gencatan senjata, dan bahkan tekanan dari AS, sekutu utamanya, untuk menurunkan tensi perang.
“Pasukan Israel telah melemahkan beberapa unit Hamas dan menjadikan pertempuran lainnya tidak efektif, khususnya di jalur Gaza utara, sejak awal operasi pembersihan,” tulis para analis di lembaga pemikir Institute for the Study of War dalam penilaian awal Januari setelah serangan Israel.
IDF mengumumkan mereka akan menarik sejumlah pasukan dari bagian utara daerah kantong tersebut.
Baca juga: Israel Nyaris Sepenuhnya Tarik Mundur Pasukan dari Gaza Utara, Al-Qassam Kepung IDF di Bani Suhaila
“Tetapi kekuatan militer Hamas belum dikalahkan atau dihancurkan saat ini. Penurunan tekanan Israel, pada kenyataannya, akan memungkinkan Hamas untuk membangun kembali kemampuan militer dan infrastrukturnya,” kata analis ISW.
Analisis tersebut menambahkan kalau “rekonstitusi apa pun tidak sejalan dengan pernyataan perang Israel” yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas secara militer dan politik."
Israel mengatakan pihaknya telah membunuh atau menangkap hingga 9.000 dari sekitar 30.000 militan Hamas.
Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.