Konflik Rusia Vs Ukraina
Alexei Navalny Berada di Sel Isolasi di Koloni Penjara Terpencil di Lingkar Arktik
Alexei Navalny, mengatakan dirinya telah dimasukkan ke dalam sel isolasi karena melakukan pelanggar kecil di koloni penjara terpencil di Lingkar Arkti
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin oposisi Rusia yang djebloskan ke penjara, Alexei Navalny, mengatakan dirinya telah dimasukkan ke dalam sel isolasi karena melakukan pelanggar kecil di koloni penjara terpencil di Lingkar Arktik.
"Saya mendapat tujuh hari di SHIZO," beber Navalny, mengacu pada sel isolasi di mana dirinya harus menjalani hukuman, dilansir Al Jazeera.
Ini adalah penempatan Navalny ke-24 di sel isolasi sejak dia ditangkap pada Januari 2021 setelah kembali ke Rusia, menurut situs berita independen The Insider.
Sekutunya mengatakan Navalny telah menghabiskan total 273 hari dalam kondisi seperti itu.
Lewat unggahan di X pada Selasa, kritikus vokal Presiden Rusia, Vladimir Putin itu menguraikan pejabat penjara menuduhnya menolak “memperkenalkan dirinya sesuai dengan protokol”.
Dengan nada sinisnya yang khas, Navalny mengatakan suhu jalan di halaman penjaranya "tidak pernah lebih dingin dari -32 derajat Celcius.

"Bahkan pada suhu tersebut Anda dapat berjalan selama lebih dari setengah jam, tetapi hanya jika Anda punya waktu untuk menumbuhkan hidung, telinga, dan jari baru," ucapnya.
“Gagasan bahwa Putin puas dengan fakta bahwa dia menempatkan saya di sebuah gubuk di ujung utara dan bahwa saya tidak lagi disiksa di SHIZO bukan hanya sebuah tindakan pengecut tetapi juga naif,” tulisnya.
Beberapa minggu lalu, kebedaraan Navalny terlacak di koltioni hukuman IK-3 di Kharp, wilayah Yaman-Nenets, sekitar 1.900 kilometer dari timur laut Moskow.
Setelah itu, pada awal Desember Navalny dinyatakan 'hilang'.
Koloni "Serigala Kutup" di Lingkar Arktik merupakan salah satu sistem penjara paling keras di Rusia.
Letaknya berada di tempat dengan musim dingin yang parah.
Baca juga: Rusia Buru Wanita Aktivis Anti Korupsi Maria Pevchikh, Kawannya Alexei Navalny Sudah Masuk Penjara
Sebagian besar narapidana telah dihukum karena kejahatan berat.
Kharp berjarak sekitar 100 kilometer dari Vorkuta, yang tambang batu baranya merupakan bagian dari sistem kamp gulag Soviet.
Sebelum pemindahannya, Navalny mendesak para pendukungnya untuk menentang Putin dalam pemilihan presiden 2024, The Moskow Times melaporkan.
Ia juga membujuk warga Rusia lainnya untuk memberikan suara untuk kandidat lain.
"Saya rasa hal itu tidak akan berhasil di sini. Seekor kuda mati akan membeku dalam 15 menit," kata Navalny.
"Kami membutuhkan gajah di sini, gajah panas, gajah goreng," ungkapnya.
"Tapi di mana saya bisa mendapatkan gajah panggang panas di Yamal, terutama pada pukul 06.30 pagi? Jadi saya akan terus membekukannya," tulisnya.
Kepala strategi Navalny, Leonid Volkov, memposting di X baru-baru ini, mengakui bahwa "hampir mustahil untuk mencapai koloni ini; hampir tidak mungkin mengirim surat ke sana. Ini adalah tingkat isolasi tertinggi dari dunia."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.