Rabu, 1 Oktober 2025

Mantan Dubes Jepang untuk China Bicara Blak-blakan Soal Dirinya Dianggap Diplomat Serigala

Hideo menjabat sebagai duta besar untuk China sejak September 2020 dan pensiun dari Kementerian Luar Negeri pada Desember tahun lalu

Editor: Eko Sutriyanto
Bungei Shunju
Tarumi Hideo mantan Dubes Jepang untuk China yang "diusir dari China Desember tahun lalu, dianggap mata-mata Jepang oleh China. 

Hua Chunying segera memiliki ekspresi "buruk". Dia bergeser sedikit dari tempat tinggalnya, dengan mengatakan, "Terima kasih telah menghadiri kesempatan ini. Sekarang keseimbangan kekuasaan telah diputuskan."

"Ketika mereka meminta pertemuan, saya secepatnya mengupayakan supaya saya bisa, namun ketika saya ingin melihat Anda, sulit sekali, ' apakah itu cara sopan santun di negara Anda?" tanya Hideo.

China telah lama dikatakan sebagai sistem satu orang Xi Jinping.

Akibatnya, sejumlah isu muncul dalam diplomasi dengan negara lain harus selalu melalui Xi.

Lingkungan terus menjadi sulit bagi diplomat yang ditempatkan di Jepang dan negara-negara lain yang ditempatkan di Beijing. Namun, dia berbicara tentang keyakinan yang dia pegang sebagai seorang diplomat.

"Selama masa jabatan saya sebagai duta besar, saya terasa berada di wilayah musuh, sehingga untuk berbicara, sering tidak masuk akal namun berdasarkan kepentingan nasional, dengan jelas mengatakan apa yang perlu dia katakan kepada China. Itulah yang selalu saya coba lakukan." papar Hideo lagi.

Setelah lulus dari Universitas Kyoto, ia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1985.

Pada 8 Juni 1989, empat hari setelah pembantaian Lapangan Tiananmen, ia pertama kali ditempatkan di Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok, dan sejak itu telah ditempatkan di Beijing empat kali.

Hideo menjabat sebagai duta besar untuk China sejak September 2020 dan pensiun dari Kementerian Luar Negeri pada Desember tahun lalu.

Selain inti dari Partai Komunis Tiongkok, persahabatannya telah meluas ke intelektual pro-demokrasi dan reformis, pengacara hak asasi manusia, dan telah disebut China sebagai "mata-mata" oleh pengadilan China. Dia disebut "pria yang paling ditakuti China."

Dia juga merinci bagaimana pertemuan puncak Jepang-China diadakan pada November tahun lalu, bagaimana sistem pemerintahan China telah berubah di bawah rezim Xi Jinping, dan bagaimana Jepang harus melanjutkan diplomasinya dengan China.

Hideo adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Rakyat China (Duta Besar ke-17).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved